Penghafalan
dilakukan secara kelompok huruf
EISH
TMOKH, AUV NDB, WFY GLQ CJZ
E = .
T = _ R
= ._. F = .._.
I = ..
M = _ _ K
= _._ L = ._..
S = ...
O = _ _ _ W
= ._ _ Q = _ _._
H = ....
KH = _ _ _ _ G
= _ _. Y = _._ _
A = ._
N = _. C
= _._. X = _.._
U = .._
D = _..
J = ._ _ _ P
=._ _.
V = ..._
B = _... Z
= _ _ ..
DAFTAR ISI
Kata Pengantar ................................
................................ ................................
.............................. i
Kata Sambutan ................................
................................ ................................
.............................. ii
Daftar Isi ................................
................................ ................................
................................ ......... iii
Bab 1. PENGETAHUAN DASAR KEPRAMUKAAN
1.1. Kiasan Dasar
1.2. Sistem Among
1.3. Kode kehormatan
1.4. Visi dan Mimi Gerakan Paramuka
1.5. Pokok-Pokok Penjelasan dan penjabaran Dasa Dharma
Pramuka
Bab 2. PENGETAHUAN UMUM KEPRAMUKAAN
2.1. Lambang Gerakan Pramuka
2.2.Sejarah Kepramukaan Dunia
2.3.Sejarah Kepramukaan Indonesia
2.4.Kepemimpinan
2.5.Tanda Pengenal Kepramukaan
2.6. Makna dan Sejarah Bendera Merah Putih
2.7. Sejarah Lagu Kebangsaan “Indonesia Raya”
2.8. Salam Pramuka
Bab 3. PENGETAHUAN TEKNIK KEPRAMUKAAN
3.1 Kompas
3.2 Semaphore
3.3 Sandi
3.4 Bentuk Baris Berbaris
3.5 Menaksir
3.6 Peta
3.7 Tali Temali
3.8 Morse
iii
BAB I
PENGETAHUAN DASAR KEPRAMUKAAAN
1.1. KIASAN DASAR
(1) Penggunaan Kiasan Dasar, sebagai salah satu unsur
terpadu dalam
Kepramukaan, dimaksudkanuntuk mengembangkan imajinasi,
sesuai dengan usia
dan perkembangannya yang mendorong kreativitas dan
keikutsertaan dalam
kegiatan. Kiasan Dasar tidak hanya menarik, menantang,
dan merangsang tetapi
harus disesuaikan dengan minat, kebutuhan, situasi dan
kondisi anggota muda
dan anggota dewasa muda.
(2) Kiasan Dasar disusun atau dirancang untuk mencapai
tujuan, dan sasaran
pendidikan dalam Kepramukaan untuk tiap golongan serta
merupakan proses
Metode Kepramukaan yang bersifat tidak memberatkan
anggota muda dan
anggota dewasa muda tetapi memperkaya pengalaman.
1.2. SISTEM AMONG
(1) Pendidikan dalam Gerakan Pramuka ditinjau dari
hubungan antara pembina
dengan anggota muda dan anggota dewasa muda
menggunakan sistem among.
(2) Sistem Among berarti mendidik anggota GerakanPramuka
menjadi insan merdeka
jasmani, rokhani, dan pikirannya, disertai rasa
tanggungjawab dan kesadaran
akan pentingnya bermitra dengan orang lain.
(3) Sistem among mewajibkan anggota dewasa Gerakan
Pramuka melaksanakan
prinsip-prinsip kepemimpinan sebagai berikut:
a. Ing ngarso sung tulodo maksudnya di depan menjadi
teladan;
b. Ing madyo mangun karso maksudnya di tengah
membangun kemauan;
c. Tut wuri handayani maksudnya dari belakang memberi
dorongan dan pengaruh
yang baik ke arah kemandirian.
(4) Dalam melaksanakan tugasnya anggota dewasa wajib
bersikap dan berperilaku
berdasarkan:
a. Cinta kasih, kejujuran, keadilan,
kepatutan,kesederhanaan, kesanggupan
berkorban dan rasa kesetiakawanan sosial.
b. Disiplin disertai inisiatif dan tanggungjawab terhadap
diri sendiri, sesama
manusia, negara dan bangsa, alam dan lingkungan hidup,
sertabertanggungjawab
kepada Tuhan Yang Maha Esa.
(5) Hubungan anggota dewasa dengan anggota muda dan
anggota dewasa muda
merupakan hubungan khas, yaitu setiap anggota dewasa
wajib memperhatikan
perkembangan anggota muda dan anggota dewasa muda
secara pribadi agar
perhatian terhadap pembinaannya dapat dilaksanakan
sesuai dengan tujuan
kepramukaan.
(6) Anggota Dewasa berusaha secara bertahap
menyerahkan pimpinan kegiatan
sebanyak mungkin kepada anggota dewasa muda, sedangkan
anggota dewasa
secara kemitraan memberi semangat, dorongan dan
pengaruh yang baik.
1.3. KODE KEHORMATAN
(1) Kode Kehormatan Pramuka yang terdiri atas Janji
yang disebut Satya dan
Ketentuan Moral yang disebut Darma merupakan satu
unsur dari Metode
Kepramukaan dan alat pelaksanaan Prinsip Dasar
Kepramukaan.
(2) Kode Kehormatan Pramuka dalam bentuk Janji yang
disebut Satya adalah :
a. Janji yang diucapkan secara sukarela oleh seorang
calon anggota Gerakan
Pramuka setelah memenuhi persyaratan keanggotaan;
b. Tindakan pribadi untuk mengikat diri secara
sukarela menerapkan dan
mengamalkan janji;
c. Titik tolak memasuki proses pendidikan sendiri guna
mengembangkan visi,
mental, moral, ranah spiritual, emosional, sosial,
intelektual dan fisiknya, baik
sebagai pribadi maupun anggota masyarakat
lingkungannya.
(3) Kode Kehormatan Pramuka dalam bentuk Ketentuan
Moral yang disebut Darma
adalah :
a. Alat proses pendidikan sendiri yang progresif untuk
mengembangkan budi
pekerti luhur.
b. Upaya memberi pengalaman praktis yang mendorong
anggota Gerakan
Pramuka menemukan, menghayati, mematuhi sistem nilai
yang dimiliki
masyarakat dimana ia hidup dan menjadi anggota.
c. Landasan gerak Gerakan Pramuka untuk mencapai
tujuan pendidikan melalui
kepramukaan yang kegiatannya mendorong Pramuka
manunggal dengan
masyarakat, bersikap demokratis, saling menghormati,
memiliki rasa
kebersamaan dan gotong royong;
d. Kode Etik Organisasi dan satuan Pramuka, dengan
landasan Ketentuan Moral
disusun dan ditetapkan bersama aturan yang mengatur
hak dan kewajiban
anggota, pembagian tanggungjawab dan penentuan
putusan.
(4) Kode Kehormatan Pramuka adalah Budaya Organisasi
Gerakan Pramuka yang
melandasi sikap, tingkah laku anggota Gerakan Pramuka
dalam hidup dan
kehidupan berorganisasi.
(5) Kode Kehormatan Pramuka bagi anggota Gerakan
Pramuka disesuaikan dengan
golongan usia dan perkembangan rohani dan jasmaninya.
1.4 VISI DAN MISI
GERAKAN PRAMUKA
VISI
“Gerakan
Pramuka sebagai wadah pilihan utama dan solusi handal masalah-masalah kaum
muda"
MISI
1.
Mempramukakan kaum muda;
Yang
dimaksud dengan mempramukakan tidak berarti bahwa seluruh kaum muda itu
dimasukkan sebagai anggota Gerakan Pramuka tetapi lebih pada tataran jiwa dan
prilaku kaum muda yang sesuai dengan pramuka sebagai bagian dari masyarakat
indonesia.
2.
Membina anggota yang berjiwa dan berwatak Pramuka, berlandaskan iman dan taqwa
(Imtaq) serta selalu mengikuti perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi
(Iptek).Bahwa semua sendi program pendidikan yang dilaksanakan Gerakan Pramuka
harus dilandaskan pada Iman dan taqwa dan selalu mengikuti perkembangan ilmu
pengetahuan dan teknologi sehingga apapun yang dilakukan perlu mengikuti
perkembangan yang disesuaikan dengan kebutuhan pada eranya.
3.
Membentuk kader bangsa patriot pembangunan yang memiliki jiwa bela Negara;
Gerakan
pramuka memiliki salah satu tugas yakni menyiapkan kader bangsa sehingga
diperlukan adanya pendidikan yang khusus. Untuk itu, karena disadari bahwa
perlunya pendidikan bela negara sebagai bagian dari kebutuhan bangsa dan
negara.
4.
Menggerakkan anggota dan organisasi Gerakan Pramuka agar peduli dan tanggap
terhadap masalah-masalah kemasyarakatan;
Hal
ini dilakukan untuk memantapkan jati diri Gerakan Pramuka melalui kode
kehormatannya dan sekaligus sebagai pencerminan anggota Pramuka yang tanggap
terhadap permasalahan pada lingkungan sekitarnya.
POKOK-POKOK
PENGERTIAN
1.
Dasadarma adalah ketentuan moral. Karena itu, Dasadarma memuat
pokok-pokok
moral yang
harus ditanamkan kepada anggota Pramuka agar mereka dapat
berkembang
menjadi manusia berwatak, warga Negara Republik Indonesia yang setia,
dan sekaligus
mampu menghargai dan mencintai sesame manusia dan alam ciptaan
Tuhan Yang
Mahaesa.
2.
Republlik Indonesia adalah Negara hukum yang berdasarkan falsafah
Pancasila,
Karena itu,
rumusan Dasadarma Pramuka berisi penjabaran dari Pancasila dalam
kehidupannya
sehari-hari.
3.
Dasadarma yang berarti sepuluh tuntunan tingkah laku adalah
sarana untuk
melaksanakan
satya (janji, ikar, ungkapan kata haaati). Dengan demikian, maka
Dasadarma
Pramuka pertama-tama adalah ketentuan pengamalan dari Trisatya dan
kemudian
dilengkapi dengan nilai-nilai luhur yang bermanfaat dalam tata kehidupan.
PENJELASAN
MASING-MASING DARMA
1. Darma pertama : Takwa kepada Tuhan Yang Mahaesa
1.
Pendahuluan
Apa yang
tercantum di dalam Trisatya tentang menjalankan kewajiban terhadap Tuhan
dan yang
terdapat dalam Dasadarma pertama sudah harus sedikit dibedakan bahwa:
Di dalam
Trisatya, ungkapan itu merupakan janji (ikrar) seseorang yang diresapkan
dalam hati
atau dirinya sedangkan dalam hati atau dirinya sedngkan yang ada di dalam
Dasadarma
pertama adalah perwujudannya secara kongret dalam tingkah laku ataupun
sikapnya,
Atau dengan kata lain yang ada di dalam Trisatya itu merupakan sesuatu
yang ada di
dalam batin dan yang terdapat di dalam darma adalah yang tampak
lahiriah.
Oleh karena itu yang terdapat di dalam Dasadarma bukanlah suatu
pengulangan,
tetapi penekan
2. Pengertian
1. Takwa
1. Pengertian
takwa adalah bermacam-macam, antara lain: bertahan, luhur, berbakti,
mengerjakan
yang utama dan meninggalakan yang tercela, hati-hati, terpelihara, dan
lain-lain.
2. Pada
hakekatnya takwa adalah usaha dan kegiatan seseorang yangsangat utama
dalam
perkembangan hidupnya. Bagi bangsa Indonesia yang berketuhanan Yang
Mahaesa, yang
menjadi tujuan hidupnya adalah keselamatan, perdamaian, persatuan
dan kesatuan
baik didunia maupun dikhirat, Tujuan hidup ini hanya dapat dicapai
semata-mata
dengan takwa kepada Tuhan Yang Mahaesa, yaitu:
1. Bertahan
terhadap godaangodaan hidup, berkubu dan berperisal untuk memelihara
diri dari
dorongan hawa nafsu.
2. Taat
melaksanakan ajaran-ajaran Tuhan, mengerjakan yang baik dan berguna serta
menjauhi
segala yang buruk dan yang tidak berguna bagi dirinya maupun bagi
masyarakat
serta seluruh umat manusia.
3.
Mengembalikan, menyerahkan kepada Tuhan segala darma bakti dan amal
usahanya
untuk mendapatkan penilaian; sebagaimana Tuhan menghendaki sikap
ini merupakan
sikap seseorang kepada pribadi lain yang dianggap mengatasi
dirinya,
bahkan mengatasi segala-galanya, sehingga seseorang menyatakan
hormat dan
baktinya, serta memuji, meluhurkan dan lain-lain terhadap pribadi lain
yang dianggap
Mahaagung itu,
2. Tuhan Di
sini kita dapat mencoba memahami pengertian kita tentang Tuhan baik
berpangkal
dari kemanusiaan yang antara lain dianugerahi akal budi, maupun dari
wahyu Tuhan
sendiri yang terdapat dalam kitab suci yang diturunkan kepada kita
melalui para
Nabi/ Rosul.
1. Dari segi
kemanusiaan (akal budi), Tuhan adalah zat yang ada secara mutlak yang ada
dengan. Zat
yang menjadi sumber atau sebab adanya segala sesuatu di dalam alam
semesta
(couse prima atau sebab pertama). Karena itu, Dia tidak dapat disamakan
atau
dibandingkan dengan apa saja yang ada. Dia mengatasi, melewati, dan
menembus
segala-galanya.
2. Dari wahyu
Tuhan sendiri yang dianugerahkan kepada kita melalui firman atau
sabdaNya di
dalam Kitab suci, kita dapat mengetahui bahwa Dia adalah pencipta Yang
Maha Kuasa,
Maha Murah, lagi Maha Penyayang Tuhan menjadikan alam semesta
termasuk
manusia tanpa mengambil suatu bahan atau menggunakan alat. Hanya
kaarena
afirman-Nya, alam semesta ini menjadi ada. Yang semula tidak ada menjadi
ada, dari
tingkat yang paling rendah sampai tingkat yang paling tinggi dan luhur. Dari
yang tiada
bernyawa kepada yang bernyawa dan berjiwa, Dari hasil karya Tuhan itu,
kita dapat
mengenal segala macam sifat Tuhan yang melebihi dan mengatasi apa yang
terdapat di
dalam alam semesta ini, terutama dari wahyu Tuhan sendiri. Kita juga dapat
memahami
kegaiban Tuhan. Oleh karena itu, kita tidak dapat membandingkan zat
kodrat sifat
Ilahi dengan yang ada dalam ala mini. Hal ini juga termasuk dengan sifat
Tuhan Yang
Mahaesa. Namun sebagai insane manusia, kita akan berusaha
memahami apa
arti esa pada Tuhan itu.
3. Esa= satu/tunggal. Maksudnya bukanlah
“satu” yang dapat dihitung. Satu
yang dapat
dihitung adalah satu yang dapat dibagi atau disbanding-bandingkan. Maka,
satu atau esa
pada Tuhan adalah mutlak. Satu/tunggal yang tidak dapat dibagi-bagi
dan
dibandingkan. “Tiada Tuhan selain Allah”.
3. Berbicara
tentang pengertian taakwa kepada Tuhan Yang Mahaesa tidak dapat
dipisahkan
daari pengertian moral, budi pekerti, dan akhlak. Moral, budi pekerti atau
akhlak adalah
sikap yang digerakan oleh jiwa yang menimbulkan tindakan dan
perbuatan
manusia terhadap Tuhan, terhadap sesamamanusia, sesame makhluk, dan
terhadap diri
sendir. Akhlak terhadap Tuhan Yang Mahaesa meliputi cinta, takut, harap,
syukur,
taubat, ikhlas terhadap Tuhan, mencintai atau membenci kare Tuhan. Akhlak
terhadap
Tuhan Yang Mahaesa mengandung unsure-unsur takwa, berimankepada
Tuhan Yang
Mahaesa, dan berbudi pekerti yang luhur. Akhlak terhadap sesame
manusia atau
terhadap masyarakat mencakup berbakti kepada orang tua, hubungan
baik antara
sesame, malu, jujur, ramah, tolong menolong, harga menghargai, memberi
maaf,
memelihara kekeluargaan, dan lain-lainnya. Akhalakterhadap sesame manusia
mengandung
unsur hubungan kemanusia mengandung unsur hubungan kemanusiaan
yang baik
akhlak terhadap sesama akhluk Tuhan yang hidup ataupun benda mati
mencakup
belas kasih, suka memelihara, beradab, dan sebagainya, Akhlak terhadap
sesame makhluk
Tuhan mengandung unsur peri kemanusiaan. Akhlak terhadap diri
sendiri
meliputi: memelihara harga diri, berani membela hak, tanggungjawab,
menjauhkan
diri dari takabur, sifat-sifat bermuka dua sifat pengecut, dengki, loba,
tamak, lekas
putus asa, dan sebagainya. Akhlak terhadap diri sendiri mengandung
unsure budi
pekerti yang luhur, berani mawas diri, mampu menyesuaikan diri.
3. Pelaksanaan
1. Sesuai
dengan tujuan Gerakan Pramuka yang mengarahkan didik menjadi manusia
yang
berkepribadian dan berwatak luhur, dan juga karena falsafah hidup bangsa
Indonesia
berdasarkan Pancasila, maka sudahseharusnyalah iman kepada Tuhan dari
masing-masing
anak didik itu diperdalam dan diperkuat.iman anak didik kepada Tuhan
itu bellum
cukup kalau hanya kita berikan pengajaran lisan/tertullis tanpa ada
perwujudan
kongkret dalam tingkah lakkku kehidupan anak didik. Maka, apa yang
diimani dari
agama dan kepercayaan tentang Tuhan haruslah dijabarkan dalam sikap
hidupnya yang
nyata dan dapat dirasakan oleh llingkungannya, karena itu akan
terdapat
kepicangan apabila Gerakan Pramuka hanya dapat mengemukakan ajaran
tentang takwa
kepada Tuhan Yang Mahaesa ini, tetapi kurang memberikan bimbingan
dan
kesempatan kepada peserta didik untuk melaksanakan darmanya yang pertama
ini. Untuk
mewujudkan cita-cita Gerakan Pramuka, dalam hal ini banyak caran dan
metode yang
dapat dilaksanakan, sesuai dengan tingkat umur dan kemampuan anak
didik dan
kepercayaan masing-masing. Cara atau metode dapaat berlainan, tetapi
tujuannya
kiranya hanya satu, ialah terciptanya manusia Indonesia yang utuh dan
sempurna
(Pancasilais). Segala macam ketentuan moral/kebaikan yang tersimpan
dalamajaran
agama (seperti tertera dalam darma-darma yang berikut)seharusnyalah
dikembangkan
dalam sikap hidup anak didik. Darma-darma itu merupakan bentukbentuk
perwujudan
kongret dari takwanya kepada Tuhan di samping doa, sembahyang,
dan bentuk
peribadatan lain. Sebagai Contoh. Sikap cinta dan kasih saying, etia, patuh,
adil,
suci,dan lain-lain adalah merupakan pengejawantahan dan perwujudan dari
ketakwaan
seseorang kepada Tuhan. Sulit untuk mengatakan bahwa sebenarnya tidak
jujur orang
mengarahkan dia itu takwa kepada Tuhan, tetapi dalamhidupnya dia
bertindak dan
bersikap membenci, curang, tidak adil, dan sebagainya terhadap
sesamanya.
2. Maka dari
itu, dalam prakteknya, mengembangan ketakwaan kepada Tuhan dapat
dilaksanakan
dalam segala kegiatan kepramukaan mulai dari bermain dampai kepada
bekerja sama
dan hidup bersama. Dalam kegiatan permainan, kita sudah dapat
menamkan sifat-sifat
jujur, patuh, setia dan tabah. Kalau anak sudah dibiasakan
bermaian
seperti itu, maka dia akan berkembang menjadi pribadi yang baik, berwatak
luhur dan
berkepribadian. Akhirnya, akan berguna bagi sesame manusia, masyarakat,
bangsa dan
negaranya. Semua ini tiada lain didasarkan pada takwanya kepada Tuhan.
3. Menuntun
anak untuk melaksanakan ibadah,
4.
Menyelenggarakan peringatan-peringatan hari besar agama.
5.
Menghormati orang beragama lain.
6.
Menyelenggarakan cermah keagamaan.
7.
Menghormati orang tua.
2. Darma
kedua: Cinta alam dan kasih sayang sesama manusia
a. Pengertian
1. Tuhan Yang
Mahaesa telah menciptakan seluruh alam semesta yang terdiri dari
manusia,
binatang, tumbuhan-tumbuhan, dan benda-benda alam. Bumi, alam, hewan,
dan
tumbuh-tumbuhan tersebut diciptakan Allah bagi kesejahteraan manusia.Karena
itu, sudah
selayaknya pemberian Allah ini dikelola, dimanfaatkan, dan dibangun.
Sebagai
makhluk Tuhan yang lengkap dengan akal budi, rasa, karsa dan karya, serta
dengan kelima
inderia manusia patut mengetahui makna seluruh ciptaana-NYa. Wajar
dan pantaslah
Pramuka, secara alamiah, melimpahkan cinta kepada alam sekitarnya
(benda alam,
satwa, dan tumbuhtumbuhan), kasih sayang kepada sesama manusia
dan sesama
hidup serta menjaga kelestariannya. Kelestarian benda alam, satwa, dan
tumbuh-tumbuhan
perlu dijaga dan dipelihara kaarena hutan tanah, pantai, fauna, dan
flora serta
laut merupakan sumber alam yang perlu dikembangan untuk menunjang
kehidupan
generasi kini dan dipelihara kelestariannya untuk kehidupan generasi
mendatang. Di
samping itu, sebagai Negara kepulauan pemanfaatan wilayah pesisir
dan lautan
yang sekaligus memelihara kelestarian sumber ala mini dengan
menanggulangi
pencemaran laut, perawatan hutan, hutan bakau dan hutan payau,
serta pengembangan
budi daya laut menduduki tempat yang penting pula.
2. Yang
dimaksud dengan cinta dan kasih saying apabila manusia dapat ikut merasakan
suka dan
derita alam sekitarnya khususnya manusia. Kelompok-kelompok manusia ini
merupakan
bangsa-bangsa dari Negara yang terdapat di dunia ini. Bila kita ingindan
mau mengerti
dan bergaul dengan bangsa lain maka rasa kasih sayanglah yang dapat
mendekatkan
kita dengan siapa pun. Dengan demikian, akan terciptalah perdamaian
dan
persahabatan antar manusia maupun antar bangsa. Khususnya sebagai seorang
Pramuka
menganggap Pramuka lainnya baik dan Indonesia maupun dari bangsa lain
sebagai
saudaranya kaarena masing-masing mempunyai satya dan darma sebagai
ketntuan
moral. Pramuka Indonesia yang bertujuan menjadi manusia yang
berkepribadian
dan berwatak luhur sudah sepantasnyalah jika ia berusaha
meninggalkan
watak yang dapat menjauhkan ia dengan ciptaan Tuhan lainnya dengan
memiliki
sifat-sifat yang penuh rasa cinta dan kasih sayang.
3. Darma ini
adalah tuntunan untuk mengamalkan sila kedua dari Pancasila
b. Pelaksanaan dalam hidup sehari-hari.
1) Membawa
peserta didik kea lam bebas kebun raya agar mengetahui dan mengenal
berbagai
jenis tumbuhn-tumbuhan, Anjurkanlah kepada meereka memelihara tenaman
di rumah
masing-masing. Hal ini dapat dijadikan persyaratan untuk mencapai tanda
kecakapan
khusus.
2) Begitu
pula halnya sikap kita terhadap binatang, perkenalakan peserta didik dengan
sifat
masing-masing jenis binatang untuk mengetahui manfaatnya. Anjurkan juga
memelihara
dengan baik binatang yang mereka miliki. 1.Kasih sayang sesame manusia
tidak lepas
dari perwujudan kerendahan diri manusia sebagai makhluk terhadap
keagungan
pencipta-Nya. Ketakwaan kita kepada Tuhan Yang Mahaesa wajib dihayati
sepanjang
hidup. Di samping itu, perlu membangun watak utama antara lain, tidak
mementingkan
diri pribadi, menghargai orang lain meskipun tidak sebangsa dan
seagama.
Demikian pula, bersaudara dengan Pramuka sedunia.
3) Siapa pun
yang kita kenal dan kita dekati lambaat-laun akan timbul rasa cinta alam dan
kasih saying
sesama manusia. Rasa inilah yang dapat menggugah rasa dekat dengan
Alkhalik,
karena tidak terhalang oleh rasa benci, marah dan sifat-sifat yang tidak
terpuji,
dengan
demikian, kita menyadari keagungan Tuhan Yang Mahaesa.
3. Darma
Ketiga : Patriot yang sopan dan ksatria
a. Pengertian
1. Patriot
berarti putra tanah air, sebagai seorang warga Negara Reoublik Indonesia,
seorang
Pramuka adalah putra yang baik, berbakti, setia dan siap siaga membela
tanah airnya.
2. Sopan
adalah tingkah laku yang halus dan menghormati orang lain. Orang yang
sopan
bersikap ramah tamah dan bersahabat bukan pembenci dan selalu disukai
orang lain.
3. Ksatria
adalah orang yang gagah berani dan jujur. Ksatria juga mengandung arti
kepahlawanan,
sifat gagah berani dan jujur. Jadi, kata ksatria mengandung makna
keberanian,
kejujuran, dan kepahlawanan.
4. Seorang
Pramuka yang mematuhi darma ini, bersma-sama dengan warga Negara
yang lain
mempunyai satu kata hati dan satu sikap mempertahankan tanah airnya,
menjunjung
tinggi martabat bangsanya.
5. Darma ini
adlah tuntunan untuk mengamalkan Pancasila ketiga.
b. Pelaksanaan dalam Hidup Sehari-hari
1.
Membiasakan dan mendorong anggota Pramuka untuk :
1)
Menghormati dan memahami serta menghayati lambing Negara, bendera sang
Merah Putih
dan lagu kebangsaan Indonesia Raya.
2) Mengenal
nilai-nilai luhur bangsa Indonesia sepeerti kekeluaargaan, gotongroyong,
rmah tamah,
religious, dan lain-lain.
3) Mencintai
bahasa, seni budaya, dan sejarah Indonesia.
4) Mengerti,
menghayaati, mengamalkan dan mengamankan Pancasila.
2. Mengenal
adat-istiadat suku-suku bangsa di Indonesia.
3.
Mengutamakan kepentingan umum dari pada kepentingan diri pribadi. Selalu
membantu dan
membela yang lemah dan yang benar.
4.
Membiasakan diri berani mengakui kesalah dan membenaarkan yang benar.
5.
Menghormati orang tua, guru dan pemimpin.
4. Darma
keempaat: Patuh dan suka bermusyawarah.
1. Pengertian
Patuh berarti
setia dan bersedia melakukan sesuaaatu yang sudah disepakati dan
ditentukan.Musyawarah
adalah laku utama seorang democrat yang menghormati
pendapat
orang lain. Orang yang suka bermusyawarah terhindar dari sikap yang
otoriter dan
semau sendiri. Dalam setiap gerak dan tindakan yang menyangkut orang
lain, seorang
lain baik dengan orang-orang yang terikat dalam pekerjaan atau dalam
bentuk-bentuk
organisasi.Darma adalah tuntunan untuk mengamalkan Pancasila
keempat.
2. Pelaksanaan dalam Hidup Seharihari
Membiasakan
diri untuk menepati janji, mematuhi peraturan yang ditetapkan di
gugusdepan
dan mematuhui peraturan di RT/RK, kampung dan desa, sekolah dan
peratur
perundang-undangan yang berlaku. Misalnya, setia mengikuti latihan
membayar
iuran, menaati peraturan lalu llintas dan lain-lain.
Belajar
mendengar pendapat orang, menghargai gagasan orang
lain.Membiasakan
untuk merumuskan kesepakatan dengan memperhaaatikan
kepentingan
orang banyakMembiasakan diri untuk bermusyawarah sebelum
melaksanakan
suatu kegiatan (misalnya akan berkemah, widyawisata dan lain-lain.
5. Darma
kelima: Rela menolong dan tabah
a. Pengertian
1. Rela atau ikhlas adalah perbuatan yang dilakukan tanpa memperhitungkan
untung dan rugi (tanpa pamrih). Rela menolong berarti melakukan
perbuatan baik
untuk
kepentingan orang lain yang kurang mampu. Dengan maksud, agar orang yang
ditolong itu
dapat menyelesaikan maksudnya atau kemudian mampumerampungkan
masalah seta
tantangan yang dihadapi.
2. Tabah atau
ulet adalah suatu sikap jiwa tahan uji. Meskipun seseorang mengetahui
bahwa
menjalankan tugasnya akan menghadapi kesulitan, tetapi ia tidak mundur dan
tidak ragu.
3. Darma ini
adalah tuntunan untuk mengamalkan Pancasila sila kelima.
b. Pelaksanaan dalam Hidup sehari-hari Membiasakan diri cepat menolong
kecelakaan
tanpa diminta
1. Membantu
menyeberang jalan untuk orang tua, wanita.
2. Memberi tempat
di tempat umum kepada orang tua dan wanita.
3.
Membiasakan secara bertahap untuk mengatasi masalah-masalah dalam
kehidupan
sehari-hari di rumah, dan dimasyarakat.
6. Darma
keenam : Rajin, terampil, dan gembira
a. Pengertian
1. Rajin Manusia dibedakan dengan makhluk hidup yang lain kaarena ia
diciptakan
mempunyai akal budi. Dengan demikian harus mengmbangkan diri dengan
membaca,
menulis, dan belajar, Dengan perkataan lain, ia menjalani proses kodrati
dalam
mendidik diri. Lebih-lebih lagi, perkembangan ilmu pengetahuan dan
teknologi
telah melejit demikian cepat, maka menjadi kewajiban kita semua untuk
mendorong
anak didik (juga orang dewasa) untuk selalu rajin belajar, selalu
berusaha
dengan tekun, senantiasa tetap mengembangkan dirinya, dan selalu tertib
melaksanakan
tugas.
2. Terampil
Setiap manusia haarus beeerupaya untuk dapat berdiri di atas kaki sendiri.
Untuk hal
itu, yang menjadi syarat utama adalah keahlian dan keterampilan serta
dapat
mengerjakan suatu tugas dengan cepat dan tepat dengan hasil yang baik.
3. Gembira
Manusia itu hidup dan menghidupi dengan mencari jalan bagaimana
hidup yang
baik. Untuk itu ia harus bekerja mencari nafkah, dan bersama-sama
dengan orang
lain ia bekerja sama. Banyak kesulitan, rintangan, dan hambatan
yang
dihadapi. Dan tantangan ini akan diatasi dengan dorongan motivasi yang kuat.
Suatu upaya
untuk mendapat motivasi ini adalah manusia harus dapat berfikir
cerah,
berjiwa tenang, dan seimbang. Hal ini dapat dicapai bila manusia selalu
mencari
hal-hal yang positip dan optimistis. Sikap ppositip, optimis ini diperoleh
dengan laku
yang riang sehingga menimbulkan suasana gembira. Kegembiraan
adalah
perasaan senang dan bangga yang menimbulkan kegiatan dan bahkan rasa
keberanian.
4. Rajin,
terampil, dan gembira perlu selalu diterapkan dalam setiap usaha dan kegiatan.
b. Pelaksanaan dalam Hidup Sehari-hari
1) Rajin
1. Biasakan
membaca buku yang baik.
2. Biasakan
untuk membuaat karya tulis.
3.
Selenggarakan diskusi-diskusi untuk belajar; mengolah pikiran, mengemukakan
pendapat.
4. Tentukan
jadwal harian yang tetap untuk belajar. Belajar selama dua jam sehari
adalah layak.
5. Atur
kegiatan dengan menyesuaikan dengan kegiatan di sekolah, di rumah dan
Gerakan
Pramuka.
6.
Membiasakan untuk menyusun jadwal kegiatan sehari-hari.
2) Bekerja
1. Jelaskan
bahwa dibalik kesulitan, kegagalan, dan kekewaan selalu terdapat hal-hal
yang baik dan
berguna.
2. Biasakan
bekerja menurut manfaat dan disesuaikan dengan kemampuan.
3. Jangan
terlula cepat menegur, mengkertik atau menyalahkan orang lain.
4. Hargai dan
tonjolkan suatu prestasi kerja.
5. Berikan
beban dan tugas yang terus berkembang.
6. Berusaha
untuk bekerja dengan rencana.
7.
Bergembiralah dalam tiap usaha.
8. Selesaikan
setiap tugas pekerja, jangan tunda sampai esok hari.
3) Terampil
1. Pilihlah
suatu jenis kemahiran dan keahlian yang sesuai dengan bakat.
2. Latih
terusmenerus.
3. Jangan
cepat puas setelah selesai mengerjakan sesuatu.
4. Mintalah
tuntunan dari orang yang lebih berpengalaman.
5. Jangan
menolak tugas pekeerjaan apa pun yang diberikan pada Saudara.
Laksanakan
tugas dengan sebaik-baiknya sesuai dengan kemampuan yang ada.
7. Darma
ketujuh: Hermat, cermat, dan bersahaja
a. Pengertian
1) Hemat
1. Hemat
bukan beraaati “kikir” tetapi lebih terarah kepada dapatnya
seorang
Pramuka melakukan dan mengunakan suatu secara tepat menurut
kegunaannya.
2. Secara
rohaniah, dapat berarti suatu usaha memerangi hawa nafsu manusia
dari
keinginan berlebihan yang merugikan diri sendiri dan orang lain;(uang,
mendisiplinkan
diri sendiri). Menghemat bukan berarti a social tapi untuk lebih
memungkinkan
dalam memberi kemungkinan usaha social ke pihak lain, (luang,
tenaga, waktu
dan sebagainya) yang lebih menguntungkan.
3. Secara
material, dapat berarti memanfaaatkan sesua(materi) menurut keperluan
sehingga
usaha tidak berguna dapat dibendung sehingga dapat berguna bagi
dia sendiri
dan ornag lain.
2) Cermat; Cermat lebih berarti “teliti”
sikap selaku
seorang Pramuka harus senantiasa teliti baik terhadap dirinya sendiri
(introspeksi)
maupun yang datangnya dari laur dirinya sehingga ia senantiasa
waspada. Hal
ini dapat dilakukan melalui proses berfikir, mengitung, dan
mempertimbangkan
segala sesuatu, untuk berbuat. Seorang Pramuka harus
cerdas,
terampil agar ia senantiasa terhindar dari kekeliruan dan kesalahan. Ia
harus
berusaha untuk berbuat sesuatu dengan terencana dan yang bermanfaat.
3) Bersahaja
Hal ini lebih berarti, sederhana kesederhanaan yang wajar dan tidak
berlebih-lebihan
sehingga dapat memberi kemungkinan penggambaran jiwa untuk
(penampilan
diri) dan menimbulkan kemampuan untuk hidup dengan apa yang
didapat
secaara halal tanpa merugikan diri sendiri dan ornag lain. Ia harus dapat
menyerasikan
antara keinginkan dan kemampuan, Bersahaja juga dapat berarti
keberanian
untuk menyatakan sesuatu yang sebenarnya.
b.
Pelaksanaan dalam Hidup Sehari-hari
Menggunakan
waktu dengan tepat ke sekolah, tidur, makan, latihan dan
sebagainya.Tidak
ceroboh.Bertindak dengan teliti pada waktu yang tepat agar ia tidak
dirusakkan
oleh keinginan jahat dari luar. Sadar akan dirinya sebagai suatu
pribadi.Berpakaian
yang sederhana tanpa perhiasan yang berlebihan-lebihanMeneliti
sahulu
sebellllum berbuat sesuaatu agar terjadi ketepatan di dalam
pelaksanaannya.Penggunaan
listrik (siang hari dimatikan).Pengguna air tidak terbuang
percuma.Memeriksa
pekerjaan sebelum diserahkan kepada Pembina. Menggunakan
uang jajaan
dengan hemat.Membiasakan anak belanja kewarung dan pasar dengan
teratur.
Memberi anak tanggung jawab untuk tugs di rumah dan lain-lain.Membiasakan
untuk
menabung Bekerja berdasarkan manfaat dan rencana .
8. Darma
kedelapan: Disiplin, berani dan Setia
a. Pengertian
1. Disiplin
dalam pengertian yang luas berarti paaaaaatuh dan mengikuti pemimpin
dan atau
ketentuan dan peraturan.
2. Dalam
pengertian yang lebih khusus, disiplin berti mengekang dan mengendalikan diri.
3. Berani
adalah suatu sikap mental untuk bersedia menghadapi dan mengatasi suatu
masalah dan
tantangan.
4. Setia
berarti tetap pada suatu pendirian dan ketentuan.
5. Dengan
demikian, maka berdisiplin tidak secara membabi buta melaksanakan
perintah,
ketentuan dan peraturan, sebagai manusia ciptaan Tuhan, seseorang
harus berani
berbuaaaat berdasarkan pertimbangan dan nilai yang lebih tinggi.
b.
Pelaksanaan dalam Hidup Sehari-hari
1. Berusaha
untuk mengendalikan dan mengaaaatur diri (self disiplin).
2. Mentaati
peraaturan.
3. Menjalani
ajaran dari ibadah agama,
4. Belajar
untuk menilai kenyataan, bukti dan kebenaran suatu keterangan (informasi).
5. Patuh
dengan pertimbangan dan keyakinan.
9. Darma kesembilan:
Bertanggungjawab dan dapat dipercaya
a. Pengertian
dan Pelaksanaan dalan Hidup sehari-hari.
1. Yang dimaksud dengan bertanggungjawab ialah :
Pramuka itu
bertanggungjawab atas segala sesuatu yang diperbuat baik atas
perinnntah
maupun tidak, terutama secara pribadi bertanggungjawab terhadap Negara,
bangsa,
masyarakat dan keluarga misalnya :
1. Segala
sesuatu yng diperintahkan kepadanya, harus dilakukan dengan penuh rasa
tanggungjawab.
2. Segala
sesuatu yang dilakukan atas kehendak sendiri dilakukan dengan penuh rasa
tanggungjawab.
3. Pramuka
harus berani bertanggungjawab atas suatu tindakan yang diambil, di luar
perintah yang
diberikan kepadanya karena perintah tersebut tidak dapat atau sulit
dilaksanakannya,
4. Seorang
Pramuka tidak akan mengelakkan suaatu tanggungjawab dengan suatu
alasan yang
dicari-cari, Tujuannya adalah mendidik dan memasukkan suaaatu
tanggungjawab
yang besar kepadanya.
2. Yang dimaksud dengan dapat dipercaya ialah :
Pramuka itu
dapat dipercaya, baik perkataannya maupun perbuatannya. Misalnya:
1. Dapat
dipercaya itu berarti juga jujur, yaitu jujur terhadap diri sendiri, terhadap
anak
didik dan
terhadap orang lai n terutama yang menyangkut uang, materi dan lain-lain.
2. Pramuka
dapat dipercaya atas kata-katannya, perbuatannya dan lain sebagainya,
apa yang
dikatakannya tidaklah suatu karangan yang dibuat-buat.
3. Apabila ia
ditugaskan untuk melaksanakan sesuatu, maka ia dapat dipercaya
bahwa ia
pasti akan melaksanakannya dengan sebaik-baiknya.
4. Dalam
kehidupan sehari-hari dimana dan kapan pun juga Pramuka dapat dipercaya
bahwa ia
tidak akan berbuat sesuatu yang tidak baik, meskipun tidak ada orang
yang tahu
atau yang mengawasinya.
5. Selalu
menepati waktu yang sudah ditentukan, Tujuan adalah mendidik Pramuka
menjadi
oarnag yang jujur dan yang dapat dipercaya akan segalati ngkah lakunya.
10. Darma
kesepuluh : Suci dalam pikiran Perkataan dan perbuatan
a. Pengertian
1. Seorang
Pramuka dikatakan matang jiwanya, bila Pramuka itu dalam setiap tingkah
lakunya sudah
mengambarkan laku yang suci dalam pikiran, perkataan dan
perbuatan
2. Suci dalam
pikiran berate bahwa Pramuka tersebut selalu melihat dan memikirkan
sesuatu itu
pada segi baiknya atau ada hikmahnya dan tidak terlintas sama sekali
pemikiran ke
arah yang tidak baik.
3. Suci dalam
perkataan setiap apa yang telah dikatakan itu benar, jujur seerta dapat
dipercaya
dengan tidak menyinggung perasaan orang lain.
4. Suci dalam
peerbuatan sebagai akibat dari pikiran dan perkataan yang suci, maka
Pramuka itu
harus sanggup dan mampu berbuat yang baik dan benar untuk
kepentingan
Negara, bangsa, agama dan keluarga.
5. Dengan
selalu melakukan pikiran, perkataan dan perbuatan yang suci akan
menimbulkan
pengertian dan kesadaran menurut siratan jiwa Pramuka sehingga
Pramuka itu
memukan dirinya sesuai dengan tujuan Gerakan Pramuka Antaranya: “
Menjadi
manusia yang berkepribadian dan berwatak luhur, tinggi metal-moral budi
pekerati dan
kuat keyakinan beragamanya”
b. Pelaksanaan dalam Hidup Sehari-hari
1. Seorang
Pramuka selalu menyumbangkan pikirannya yang baik, tidak berprasangka,
dan tidak
boleh mempunyai sikap-sikap yang teercela dan selalu menghargai
pemikiran-pemikiran
orang lain. Sehingga timbul salaing haarga menghargai
sesame
manusia dalam kehidupannya sehari-hari.
2. Seorang
Pramuka akan selalu berhati-hati dan berusaha sekuat tenaga untuk
mengendalikan
diri aterhadap ucapannya, dan menjauhkan diri dari perkataanperkataan
yang tidak
pantas dan menimbulkan ketidak percaayaan orang lain.
3. Seorang
Pramuka akan menjadi contoh pribadi dalam segala tingkah lakunya dan
menjauhkan
diri dari perbuatan-perbuatan yang jelek yang terdapat dalam
kehidupan
masyarakat.
4. Setiap
Pramuka mempunyai pegangan hidup yaitu agama, jelas di sini bahwa
Pramuka itu
beragama bukan hanya dalam pikiran dan perkataan belaka, tetapi
keberagamaan
Pramuka tercermin pula dalam perbuatan yang nyata.
5. Usaha agar
Pramuka itu satu dalam kata dan perbuatannya.
BAB II
PENGETAHUAN UMUM
KEPRAMUKAAAN
2.1.
LAMBANG GERAKAN PRAMUKA
Lambang
gerakan pramuka adalah tanda pengenal tetap yang mengkiaskan citacita
setiap
anggota Gerakan Pramuka. Lambang tersebut diciptakan oleh Bapak Soehardjo
Admodipura,
seorang pembina Pramuka yang aktif bekerja di lingkungan Departemen
Pertanian dan
kemudian digunakan sejak 16 Agustus 1961. Lambang ini ditetapkan
dengan Surat
Keputusan Kwartir Nasional Gerakan Pramuka No. 06/KN/72 tahun 1972.
Bentuk dan
Arti Kiasan Bentuk lambang gerakan pramuka itu adalah Silhouette tunas
kelapa. Arti
kiasan lambang gerakan pramuka :
1. Buah nyiur
dalam keadaan tumbuh dinamakan cikal, dan istilah cikal bakal di Indonesia
berarti
penduduk asli yang pertama, yang menurunkan generasi baru. Jadi lambang
buah nyiur
yang tumbuh itu mengkiaskan bahwa tiap anggota pramuka
merupakan
inti bagi kelangsungan hidup bangsa Indonesia.
2. Buah nyiur
dapat bertahan lama dalam keadaan yangbagaimanapun juga. Jadi
lambang itu
mengkiaskan bahwa tiap anggota pramuka adalah seorang yang
rohaniah dan
jasmaniah sehat, kuat, dan ulet serta besar tekadnya dalam
menghadapi
segala tantangan dalam hidup dan dalam menempuh segala ujian dan
kesukaran
untuk mengabdi pada tanah air dan bangsa Indonesia.
3. Nyiur
dapat tumbuh dimana saja, yang membuktikan besarnya daya upaya dalam
menyesuaikan
diri dalam mesy dimana dia berada dan dalam keadaan
bagaimanapun
juga.
4. Nyiur
tumbuh menjulang lurus ke atas dan merupakan salah satu pohon yang
tertinggi di
Indonesia. Jadi lambang itu mengkiaskan bahwa tiap pramuka mempunyai
cita-cita
yang tinggi dan lurus, yakni yang mulia dan jujur, dan dia tetap tegak tidak
mudah
diombang-ambingkan oleh sesuatu.
5. Akar nyiur
tumbuh kuat dan erat di dalam tanah. Jadi lambang itu mengkiaskan tekad
dan keyakinan
tiap pramuka yang berpegang pada dasar-dasar dan landasanlandasan
yang baik,
benar, kuat dan nyata ialah tekad dan keyakinan yang dipakai
olehnya untuk
memperkuat diri guna mencapai cita-citanya.
6. Nyiur
adalah pohon yang serba guna dari ujung atas hingga akarnya. Jadi lambang
itu
mengkiaskan bahwa tiap pramuka adalah manusia yang berguna, dan
membaktikan
diri dan kegunaannya kepada kepentingan tanah air, bangsa dan
negara
Republik Indonesia serta kepada umat manusia.
Penggunaan
Lambang Lambang gerakan pramuka dapat digunakan pada panji, bendera,
papan nama
kwartir dan satuan, tanda pengenal administrasi gerakan pramuka.
Penggunaan
tersebut dimaksudkan sebagai alat pendidikanuntuk mengingatkan dan
meningkatkan
kegiatan gerakan pramuka sesuai dengan kiasan yang ada pada lambang
gerakan
pramuka tersebut.
Gambar
lambang gerakan pramuka
Arti Lambang
Pramuka Dunia WOSM
A. Arti Lambang :
1. Kompas, melambangkan suatu peringatan bagi Pramuka
agar selalu berbuat kebenarandan dapat dipercaya seperti halnya fungsi kompas,
tetap menjaga cita-cita dan perannya sebagai petunjuk jalan.
2.
Tiga ujung symbol, melambangkan tiga janji Pramuka.
3.
DUa Bintang, melambangkan anggota Pramuka
berupaya memberikan penerangan dan penolong dalam kebenaran dan pengetahuan.
4.
Tali melingkar yang ujungnya membentuk simpul
mati, melambangkan bahwa sesama
Pramuka mengadakan hubungan persahabatan dan persaudaraan antar Pramuka
di seluruh dunia.
B.
Warna Lambang :
1. Warna putih, melambangkan bahwa Pramuka berhati suci.
2. Warna dasar ungu, melambangkan bahwa Pramuka memiliki
keterampilan kepemimpinan dan suka menolong orang lain.
Arti Lambang
Lencana Daerah Jawa Barat
A.
Arti
Lambang :
1.
Tameng
melambangkan benteng diri yang tangguh, menunjukan ketahanan dan kekuatan.
2.
Gedung Sate
melambangkan pusat pembangunan Jawa Barat.
3.
Tusuk sate
melambangkan tujuan pendidikan Kepramukaan, yaitu menjadikan manusia seutuhnya
menjadi manusia Pancasila.
4.
Atap atas
berjumlah 3 (tiga) lapis menunjukan Tri Satya Pramuka.
5.
Atap pada bagian
bawah yang berjumlah 2 (dua) bagian kiri dan kanan menunjukan fungsi Pembina
dan Majelis Pembimbing.
6.
Jendela atas yang
berjumlah 4 (empat) dan bawah 6 (enam) yang berjumlah 10 (sepuluh) buah
menunjukan Dasa Darma Pramuka.
7.
Tangga yang
berjumlah 4 (empat) menunjukan kelompok peserta didik; Siaga, Penggalang,
Penegak dan Pandega.
8.
2 (dua) buah
Kitri menunjukan Pramuka putera dan puteri, masing-masing kitri mempunyai inti
berbentuk bulat, menunjukan satu pribadi yang sempurna dan perlu upaya
pendidikan.
9.
Akar panjang yang
menusuk tanah menunjukan Gerakan Pendidikan Pramuka memungkinkan Sumber Daya
Pramuka yang kokoh, tahan dan kuat.
10.
Lingkaran atas
yang berwarna putih melambangkan peserta didik pada awal pendidikan dalam
Gerakan Pramuka baik putera maupun puteri, dan bagian bawah menggambarkan
unsure pendidikan di lingkungan Gerakan Pramuka.
11.
Pita/tali adalah
pengikat kesatuan arah dalam pendidikan Pramuka.
B. Warna Lambang :
1. Warna Putih, melambangkan keterbukaan, mental
pendidikan dan pembangunan. Memberikan dukungan dan keyakinan akan pentingnya
hasil pendidikan dan hasil pembangunan;
1. Warna Kuning, menunjukan sifat agung, berderajat mulia
dari arah pendidikan yang diharapkan;
- Warna Hitam, merupakan
lambing pembinaan;
- Warna Hijau, menunjukan Jawa
Barat makmur dan subur yang memberikan jaminan dan kemampuan pada
pendidikan; dan Warna Merah, melambangkan keberanian dalam bersikap dan
bertindak
2.2 Sejarah
Kepanduan Dunia
Gerakan
Kepanduan (bahasa
Inggris: Scouting) adalah
sebuah gerakan pembinaan pemuda yang memiliki pengaruh mendunia. Gerakan
kepanduan terdiri dari berbagai organisasi kepemudaan, baik untuk pria maupun
wanita, yang bertujuan untuk melatih fisik, mental dan spiritual para
pesertanya dan mendorong mereka untuk melakukan kegiatan positif di masyarakat.
Tujuan ini dicapai melalui program latihan dan pendidikan non-formal
kepramukaan yang mengutamakan aktivitas praktis di lapangan. Saat ini, terdapat
lebih dari 38 juta anggota kepanduan dari 217 negara dan teritori.
Gerakan
ini dimulai pada tahun 1907 ketika Robert
Baden-Powell, seorang letnan jendral
angkatan bersenjata Britania
raya, dan William
Alexander Smith, pendiri Boy's
Brigade, mengadakan perkemahan kepanduan pertama (dikenal sebagai jamboree)
di Kepulauan Brownsea, Inggris.
Ide
untuk mengadakan gerakan tersebut muncul ketika Baden-Powell dan pasukannya
berjuang mempertahankan kota Mafeking, Afrika Selatan, dari serangan tentara Boer. Ketika itu, pasukannya
kalah besar dibandingkan tentara Boer. Untuk mengakalinya, sekelompok pemuda
dibentuk dan dilatih untuk menjadi tentara sukarela. Tugas utama mereka adalah
membantu militer mempertahankan kota. Mereka mendapatkan tugas-tugas
yang ringan tapi penting; misalnya mengantarkan pesan yang diberikan
Baden-Powell ke seluruh anggota militer di kota tersebut. Pekerjaan itu dapat
mereka selesaikan dengan baik sehingga pasukan Baden-Powell dapat
mempertahankan kota Mafeking selama beberapa bulan. Sebagai penghargaan atas
keberhasilan yang mereka dapatkan, setiap anggota tentara sukarela tersebut
diberi sebuah lencana. Gambar dari lencana ini kemudian digunakan sebagai logo
dari gerakan Pramuka internasional.
keberhasilan
Baden-Powell mempertahankan kota Mafeking membuatnya dianggap menjadi pahlawan.
Dia kemudian menulis sebuah buku yang berjudul Aids to Scouting (ditulis tahun 1899), dan menjadi buku terlaris saat itu.
Pada
tahun 1906, Ernest Thompson Seton mengirimkan Baden-Powell sebuah buku karyanya yang
berjudul The Birchbark Roll of the Woodcraft
Indians. Seton, seorang keturunan
Inggris-Kanada yang tinggal di Amerika Serikat, sering mengadakan pertemuan dengan Baden-Powell dan
menyusun rencana tentang suatu gerakan pemuda.
Pertemuannya
dengan Seton tersebut mendorongnya untuk menulis kembali bukunya, Aids to
Scouting, dengan versi baru yang diberi judul Boy's Patrols. Buku
tersebut dimaksudkan sebagai buku petunjuk kepanduan bagi para pemuda ketika
itu. Kemudian, untuk menguji ide-idenya, dia mengadakan sebuah perkemahan untuk
21 pemuda dari berbagai lapisan masyarakat selama seminggu penuh, dimulai pada
tanggal 1 Agustus, di kepulauan Brownsea, Inggris. Metode organisasinya
(sekarang dikenal dengan sistem patroli atau patrol system dalam bahasa
Inggris) menjadi kunci dari pelatihan kepanduan yang
dilakukannya.
Sistem ini mengharuskan para pemuda untuk membentuk beberapa kelompok kecil,
kemudian menunjuk salah satu diantara mereka untuk menjadi ketua kelompok
tersebut.
Setelah
bukunya diterbitkan dan perkemahan yang dilakukannya berjalan dengan sukses,
Baden-Powell pergi untuk sebuah tur yang direncanakan oleh Arthur Pearson
untuk mempromosikan pemikirannya ke seluruh Inggris. Dari pemikirannya
tersebut, dibuatlah sebuah buku berjudul Scouting fo Boys, yang saat ini dikenal sebagai buku panduan kepramukaan (Boy Scout
Handbook) edisi pertama.
Saat
itu Baden-Powell mengharapkan bukunya dapat memberikan ide baru untuk beberapa
oraganisasi pemuda yang telah ada. Tapi yang terjadi, beberapa pemuda malah
membentuk sebuah organisasi baru dan meminta Baden-Powell menjadi pembimbing
mereka. Ia pun setuju dan mulai mendorong mereka untuk belajar dan berlatih
serta mengembangkan organisasi yang mereka dirikan tersebut.
Seiring
dengan bertambahnya jumlah anggota, Baden-Powell semakin kesulitan membimbing
mereka; Ia membutuhkan asisten untuk membantunya. Oleh karena itu, ia
merencanakan untuk membentuk sebuah Pusat Pelatihan Kepemimpinan bagi Orang
Dewasa (Adult Leadership Training Center). Pada tahun 1919, sebuah
taman di dekat London dibeli sebagai lokasi pelatihan tersebut. Ia pun menulis
buku baru yang berjudul Aids to Scoutmastership dan beberapa buku
lainnya yang kemudian ia kumpulkan dan disatukan dalam buku berjudul Rovering
to Success for Rover Scouts pada tahun 1922.
Tak
lama setelah buku Scouting For Boys diterbitkan, Pramuka mulai dikenal
di seluruh Inggris dan Irlandia. Gerakannya sendiri, secara perlahan tapi pasti,
mulai dicoba dan diterapkan diseluruh wilayah kerajaan Inggris dan koloninya.
Unit
kepanduan di luar wilayah kerajaan Inggris yang pertama diakui keberadaannya, dibentuk di
Gilbraltar pada tahun 1908, yang kemudian diikuti oleh pembentukan unit lainnya
di Malta. Kanada ialah koloni Inggris pertama yang mendapat ijin dari kerajaan
Inggris untuk mendirikan gerakan kepanduan, diikuti oleh Australia, Selandia Baru, dan Afrika Selatan. Chili ialah negara pertama diluar Inggris dan koloninya
yang membentuk gerakan kepanduan. Parade Pramuka pertama diadakan di Crystal
Palace, London pada tahun 1910. Parade tersebut menarik minat para remaja di
Inggris. Tidak kurang dari 10.000 remaja putra dan putri tertarik untuk
bergabung dalam kegiatan kepanduan. Pada 1910 Argentina, Denmark, Finlandia,
Perancis, Jerman, Yunani, India, Meksiko, Belanda, Norwegia, Russia, Singapura,
Swedia, dan Amerika Serikat tercatat telah memiliki organisasi kepramukaan.
Semenjak
didirikan, Gerakan Pramuka yang memfokuskan program pada remaja usia 11-18
tahun telah mendapat respon yang menggembirakan, anggota bertambah dengan
cepat. Kebutuhan program pun dengan sendirinya bertambah. Untuk memenuhi
keinginan dan ketertarikan para generasi muda pada saat itu, gerakan pramuka
menambah empat program dalam organisasinya untuk melebarkan lingkup keanggotaan
gerakan pramuka. Keempat prpogram tersebut meliputi : Pendidikan Generasi
Muda usia dini, Usia Remaja, pendidikan kepanduan putri, dan pendidikan
kepemimpinan bagi pembina.
Program
untuk golongan siaga, unit Satuan Karya, dan Penegak/pandega mulai disusun pada akhir tahun 1910 di beberapa
negara. Terkadang, kegiatan kegiatan tersebut hanya berawal di tingkat lokal/
ranting yang dikelola dalam skala kecil, baru kemudian diakui dan diadopsi oleh
kwartir nasional. Kasus serupa terjadi pada pendirian golongan siaga di Amerika
Serikat, yang program golongan siaganya telah dimulai sejak 1911 di tingkat
ranting namun belum mendapatkan pengakuan hingga 1930.
Sejak
awal didirikannya gerakan kepanduan, para remaja putri telah mengisyaratkan
besarnya minat mereka untuk bergabung. Untuk mengakomodasi minat tersebut,
Agnes Baden Powell —adik dari bapak kepanduan sedunia, Robert Baden Powell,—
pada tahun 1910 ditunjuk menjadi presiden organiasi kepanduan putri pertama di
dunia. Agnes pada awalnya menamakan organisasi tersebut Rosebud, yang
kemudian berganti menjadi Brownies (Girl Guide) pada 1914. Agnes
mundur dari kursi presiden pada tahun 1917 dan digantikan oleh Olive Baden
Powell, istri dari Lord Baden-Powell. Agnes tetap menjabat sebagai wakil
presiden hingga ia meninggal pada usia 86 tahun. Pada waktu tersebut, kepanduan
putri telah diposisikan sebagai unit terpisah dari kepanduan pria, hal tersebut
dilakukan menimbang norma sosial yang berlaku saat tersebut. Pada era 90-an,
Banyak organisasi kepanduan di dunia yang saling bekerjasama antara unit putra
dan putri untuk memberikan pendidikan kepanduan.
Program
awal bagi pendidikan pembina diadakan di London pada tahun 1910, dan di Yorkshire pada
tahun 1911. Namun, Baden Powell menginginkan pendidikan tersebut dapat
dipraktekkan semaksimal mungkin. Hal tersebut berarti bahwa dalam setiap
pendidikan diperlukan praktek lapangan semisal berkemah. Hal ini membimbing
pembentukan kursus Woodbadge. Akibat Perang Dunia I, pendidikan woodbadge bagi para pembina
tertunda hingga tahun 1919. Pada tahun tersebut, diadakan kursus woodbadge
pertama di Gilwell Park. Pada saat ini, pendidikan bagi pembina telah beragam
dan memiliki cakupan yang luas. Beberapa pendidikan yang cukup terkenal bagi
pembina, seperti Pendidikan dasar, Pendidikan spesifik golongan, hingga kursus
Woodbadge.
BIOGRAFI BADEN POWELL
Berbicara
tentang PRAMUKA, maka kita harus mengenal pendiri Gerakan Kepanduan ini yang
telah membuat suatu loncatan dalam sejarah yang mengejutkan dunia, berikut
Biografi BP :
Nama
Lengkap : Robert
Stephenson Smyth Baden Powell.
Nama
Panggilan : Baden
Powell atau BP (bee-pee/bipi).
Nama
Kecil : Ste,
Stephe, Stephenson atau Steevie.
Tempat
/ Tanggal Lahir : London ( Inggris ) /
22 Februari 1857.
Wafat : Nyeri,
Kenya 8 Januari 1941.
Nama
Ayah :
Prof.Domine Baden Powell.
Nama
Ibu : Miss
Henrietta Grace Smyth.
Nama
Saudara : Warrington,
George, Augustus, Frank, Penrose, Agnes,Henrietta,Jessie
dan Baden Fletcher.
Nama
Istri
: Olave St.Clair Soames ( Lady Baden Powell ).
Nama
Anak : Peter,
Heather dan Betty.
Buku
– Buku Karya BP : Scouting For Boys,
Aids To Scouting, Rovering to Success dsb.
Penghargaan : Ashanti Star (1895),
Metabele Campaign (1897), South African War Queen’s
(1899), South African War King’s (1901),
Companion Order of yhe Batc
(1900),dsb.
Warga
Kehormatan
: Newcastle, Tyne, Bangor, Cardiff, Harwich, Kingston on Thames, Poole,
Guildford, Blandford, London, Canterbury dan
Pontecraft.
BP
adalah seorang tentara inggris dan penemu the Boy Scouts, lahir di london dan
merupakan lulusan Charterhouse School. Bergabung dengan pasukan Hussars ke-13
di India pada tahun 1876. Dari 1888 s/d 1895, BP sukses bertugas, di India,
Afganistan, Zulu, dan Ashanti. Sebelum dan semasa Perang Boer, BP bertugas
sebagai perwira staff dari pasukan Kerajaan Inggris (1896-1897), menjadi
kolonel dari pasukan berkuda, Afrika Selatan, dan Letnan Kolonel dari Pengawal
Nagake-5 (5th Dragon Guards, 1897-1899). Karena keberaniaan dan
penggabdiannya selama mertahankan Kota Mafikeng (dulu Mafeking) dari kepunyaan
musuh, dipromosikan menjadi mayor jenderal.
BP
kemudian kembali ke Inggris, pad tahun 1908 BP menjadi Letnan Jenderal.
Dianugrahi gelar KeSATRIA tahun 1909, kemudian pensiun dari
dinas militer pada tahun berikutnya. BP membentuk the Boys Scouts di
tahun 1908 dan dua tahun berikutnya BP membantu mendirikan the Girl
Guides, organisasi serupa untuk para anak – anak dan remaja putri
selama Perang Dunia I.
BP
bersama saudara-saudaranya bertambah akrab sepeninngal ayahnya, yang meninggal
pada tanggal 11 Juni 1860. Pada usia 3 tahun BP telah jadi seorang anak yatim.
Sehingga dari sejak usia masih sangat muda, BP dituntut untuk dapat hidup
mandiri.
-BP telah berusaha untuk hidup mandiri dengan hanya didukung oleh kekerasan hai serta keteguhan ibunya yang tercinta Ny.Henrietta Grace.
-BP telah berusaha untuk hidup mandiri dengan hanya didukung oleh kekerasan hai serta keteguhan ibunya yang tercinta Ny.Henrietta Grace.
-BP sejak kecil sudah banyak mengagumi karya-karya ilmuwan terkenal pada jamannya, seperti Charles Darwin, Babbage, George Elliot, G.H.Lewes, dan James Martineau. BP adalah seorang yang bertipe pekerja keras, beliau tidak mudah putus asa dan penolong. Hal tersebut dapat terlihat pada sebuah tulisan BP dalam sebuah suratnya kepada ibunya.
APA
YANG HARUS KUKERJAKAN NANTI
Aku ingin sekali membuat para orang miskin menjadi kaya seperti kita (tulis stephe) dan mereka secara hukum berhak untuk bisa bergembira seperti kita, dan siapapun orang yang berada wajib memberi orang yang tidak punya.
Aku ingin sekali membuat para orang miskin menjadi kaya seperti kita (tulis stephe) dan mereka secara hukum berhak untuk bisa bergembira seperti kita, dan siapapun orang yang berada wajib memberi orang yang tidak punya.
Dan kita harus bersyukur kepada Tuhan yang telah menganugerahi kita. dan Dia telah membuat orang miskin dan oranh kaya dan aku akan memberitahumu bagaimana untuk menjadi baik. Sekarang akan kuberitahu. Kau harus selalu berdoa kepada Tuhan, tetapi kau tidak bisa menjadi orang baik hanya dengan berdoa saja, tetapi kau harus berusaha keras menjadi orang baik.(ditulis BP, 26 Februari 1865)
-Setelah
menemui banyak kesulitan dalam memilihkan sekolah yang tepat untuk BP seperti
Rugby atau Eton, akhirnya Ny. Henrietta Grace memasukan BP ke Charterhouse
School di tahun 1870.
-Di Charterhouse, BP sangat populer, selain pandai dalam belajar sehingga BP meraih beasiswa, BP juga mengikuti kegiatan ekstra seperti :
1.Marching Band
2.Klub Menembak (Rifle Corps)
3.Teater, Kegemarannya ini terus digeluti hingga sering tampil dalam berbagai pementasan drama bersama sahabatnya Mc Laren.
4.Melukis dan menggambar, gambar / ilustrasinya selalu mengisi berbagai karya tulisnya.
5.Kiper kesebelasan Chartehouse
-Di
Charterhouse School inilah BP mendapatkan julukan lainnya, yaitu
“Bathing-Towel”.
-Di usia 19 tahun, BP menamatkan sekolah di Charterhouse School. Kemudian BP memutuskan untuk bergabung dengan Dinas Kemiliteran, atas bantuan Pamannya Kolonel Henry Smyth, Komandan dari Royal Military Academy di Woolwich. Kemudian setelah lulus dari akademi militer tersebut BP ditempatkan di india, dengan pangkat Pembantu Letnan.
-Pengalaman BP di ketentaraan inilah yang nantinya akan banyak mempegaruhi perkembangan berdirinya Gerakan Kepanduan di Inggris.
-Di usia 19 tahun, BP menamatkan sekolah di Charterhouse School. Kemudian BP memutuskan untuk bergabung dengan Dinas Kemiliteran, atas bantuan Pamannya Kolonel Henry Smyth, Komandan dari Royal Military Academy di Woolwich. Kemudian setelah lulus dari akademi militer tersebut BP ditempatkan di india, dengan pangkat Pembantu Letnan.
-Pengalaman BP di ketentaraan inilah yang nantinya akan banyak mempegaruhi perkembangan berdirinya Gerakan Kepanduan di Inggris.
-Selain
i2 BP juga tekenal sebagai orang yang pandai bergaul dan banyak kawannya. Salah
seorang kawannya yang terdekat adalah Kenneth Mc Laren. Kebersamaan mereka
telah menghasilkan banyak pengalaman baik dalam kedinasan, pementasan drama,
maupun perburuan hewan liar ( babi hutan ).
-Setelah sempat berpindah-pindah, dari satu kota ke kota lain, dari satu daerah ke daerah lain bahkan dari satu negara ke negara yang lain. BP akhirnya bertugas di Mafeking, sebuah kota dipedalaman Afrika Selatan. Kota inilah yang membuat nama BP menjadi terkenal da menjadi pahlawan bangsanya, karena jasa-jasanya dalam memimpin pertahanan Kota Mafeking terhadap pengepungan bangsa Boer selama kurang dari 217 hari (dari tanggal 13 Oktober 1899 sampa tanggal 18 Mei 1900). Kerena jasa-jasanya tersebut, pangkat BP dinaikan menjado Mayor Jenderal. Berita tersebut kemudian sampai juga ke inggris, membuat seluruh keluarga BP bangga.
-Setelah sempat berpindah-pindah, dari satu kota ke kota lain, dari satu daerah ke daerah lain bahkan dari satu negara ke negara yang lain. BP akhirnya bertugas di Mafeking, sebuah kota dipedalaman Afrika Selatan. Kota inilah yang membuat nama BP menjadi terkenal da menjadi pahlawan bangsanya, karena jasa-jasanya dalam memimpin pertahanan Kota Mafeking terhadap pengepungan bangsa Boer selama kurang dari 217 hari (dari tanggal 13 Oktober 1899 sampa tanggal 18 Mei 1900). Kerena jasa-jasanya tersebut, pangkat BP dinaikan menjado Mayor Jenderal. Berita tersebut kemudian sampai juga ke inggris, membuat seluruh keluarga BP bangga.
-Selama bertugas di Afrika, BP banyak melakukan petualangan sehingga pengalaman-pengalaman nya makin bertambah. Karena keberaniannya, BP mendapat julukan IMPEESA dari suku-suku setempat seperti Zulu, Ashanti dan Metabele. Impesa mempunyai arti “Srigala yang tidak pernah tidur”.Hal ini disebabkan karena sifat waspada, cekatan, dan keberanian BP (termasuk tindakan mengambil kalung manik-manik milik Raja Dinuzulu). Raja Dinuzulu, adalah raja zulu dari 1884-1889, raja yang merupakan Putra Raja Zulu Cetshwayo, beraliansi dengan para para Afrikaners (orang kulit putih keturunana Belanda) dan bersengketa dengan sepupunya, Zibhebhu yang didukung inggris. Dinuzulu lalu dituduh bersalah melakukan penghianatan sehingga diasingkan selama 10 tahun. Dibebaskan tahun 1910, karena dianggap tidak bersalah, Dinuzulu akhirnya meninggal tahun 1913.
-Pada tahun 1901, BP kembali ke tanah airnya, Inggris dengan disambut besar-besaran sebagai salah satu pahlawan bangsanya. Kemudian BP sempat pula menulis pengalam-pengalamnya dalam buku “AIDS TO SCOUTING”
-Kemudian pada tahun 1907 BP mendapatkan undangan dari perkumpulan Boys Brigade untuk mengisahkan pengalaman-pengalamnnya selama di Afrika khususnya dan selama di dinas ketentaraan pada umumnya, dalam sebuah perkemahan yang di ikuti 20 orang anggotanya. Perkemahan diselenggarakan di Pulau Brownsea (Brownsea Island).
-BP pada tahun 1908 menulis buku “SCOUTING FOR BOYS” sebuah mahakarya yang sangat spektakuler. Buku inilah yang mengakibatkan perkembangan kepanduan menjadi semakin besar. Buku ini menyebar di seluruh daratan eropa sampai ke daerah-daerah jajahan.
-Pada tahun 1910, BP meletakkan jabatannya di dinas ketentaraannya dengan pangkat terakhirnya adalah Letnan Jenderal. Mulailah BP berkonsenterasi penuh untuk mengembangkan kepanduan ke seluruh dunia.
-Pada tahun 1912, BP mengadakan perjalanan keliling dunia untuk menemui para pandu diberbagai negara. BP menikah dengan Olave St. Clair Soemes (Lady BP) pada tahun tersebut dan kemudian dikaruniai 3 orang anak yaitu : peter, Heather dan Betty.
-Pada tahun 1920, para pandu sedunia berkumpul di Olimpia, London, Inggris dalam acara Jambore Dunia yang pertama. Pada hari terakhir kegiatan jambore tersebut (6 Agustus 1920) BP diangkat sebagai Chief Scouts Of The World atau Bapak Pandu Sedunia. BP juga dianugrahi gelar Lord BP OF Gilwll dengan julukan Baron oleh Raja George V.
-Setelah berkeliling dunia, termasuk mengunjungi Jakarta pada tanggal 3 Desember 1934, sepulangnya dari meninjau Jambore Australia, BP beserta Lady BP menghabiskan masa-masa akhirnya tinggal di inggris (1935-1938).Kemudian BP kembali ke tanah yang amat dicintainya, Afrika.
-BP menghabiskan masa tuanya di Nyeri Kenya. Beliau akhirnya wafat pada tanggal 8 Januari 1941 dan dengan diantar di atas kereta yang ditarik oleh para pandu yang sangat mencintainya ke tempat peristirahata terakhir.
Dari
cerita hidup BP di atas, kita dapat mengambil banyak pelajaran berharga. Tidak
salah jika BP dianggap sebagai tokoh universal atau milik semua bangsa. Gerakan
kepanduan yang BP dirikan sekarang telah menjadi salah satu organisasi besar
yang mempunyai jumlah anggota yang tersebar di seluruh dunia.
2.3 SEJARAH PRAMUKA INDONESIA
LATAR BELAKANG LAHIRNYA GERAKAN PRAMUKA
Gerakan
Pramuka lahir pada tahun 1961, jadi kalau akan menyimak latar belakang lahirnya
Gerakan Pramuka, orang perlu mengkaji keadaan, kejadian dan peristiwa pada
sekitar tahun 1960.
Dari ungkapan yang telah dipaparkan di depan kita lihat bahwa jumlah perkumpulan kepramukaan di Indonesia waktu itu sangat banyak Jumlah itu tidak sepandan dengan jumlah seluruh anggota perkumpulan itu.
Peraturan yang timbul pada masa perintisan ini adalah Ketetapan MPRS Nomor II/MPRS/1960, tanggal 3 Desember 1960 tentang rencana pembangunan Nasional Semesta Berencana. Dalam ketetapan ini dapat ditemukan Pasal 330. C. yang menyatakan bahwa dasar pendidikan di bidang kepanduan adalah Pancasila. Seterusnya penertiban tentang kepanduan (Pasal 741) dan pendidikan kepanduan supaya diintensifkan dan menyetujui rencana Pemerintah untuk mendirikan Pramuka (Pasal 349 Ayat 30). Kemudian kepanduan supaya dibebaskan dari sisa-sisa Lord Baden Powellisme (Lampiran C Ayat 8).
Dari ungkapan yang telah dipaparkan di depan kita lihat bahwa jumlah perkumpulan kepramukaan di Indonesia waktu itu sangat banyak Jumlah itu tidak sepandan dengan jumlah seluruh anggota perkumpulan itu.
Peraturan yang timbul pada masa perintisan ini adalah Ketetapan MPRS Nomor II/MPRS/1960, tanggal 3 Desember 1960 tentang rencana pembangunan Nasional Semesta Berencana. Dalam ketetapan ini dapat ditemukan Pasal 330. C. yang menyatakan bahwa dasar pendidikan di bidang kepanduan adalah Pancasila. Seterusnya penertiban tentang kepanduan (Pasal 741) dan pendidikan kepanduan supaya diintensifkan dan menyetujui rencana Pemerintah untuk mendirikan Pramuka (Pasal 349 Ayat 30). Kemudian kepanduan supaya dibebaskan dari sisa-sisa Lord Baden Powellisme (Lampiran C Ayat 8).
Ketetapan itu memberi kewajiban agar Pemerintah melaksanakannya. Karena itulah Pesiden/Mandataris MPRS pada 9 Maret 1961 mengumpulkan tokoh-tokoh dan pemimpin gerakan kepramukaan Indonesia, bertempat di Istana Negara. Hari Kamis malam itulah Presiden mengungkapkan bahwa kepanduan yang ada harus diperbaharui, metode dan aktivitas pendidikan harus diganti, seluruh organisasi kepanduan yang ada dilebur menjadi satu yang disebut Pramuka. Presiden juga menunjuk panitia yang terdiri atas Sri Sultan Hamengku Buwono IX, Menteri P dan K Prof. Prijono, Menteri Pertanian Dr.A. Azis Saleh dan Menteri Transmigrasi, Koperasi dan Pembangunan Masyarakat Desa, Achmadi. Panitia ini tentulah perlu sesuatu pengesahan. Dan kemudian terbitlah Keputusan Presiden RI No.112 Tahun 1961 tanggal 5 April 1961, tentang Panitia Pembantu Pelaksana Pembentukan Gerakan Pramuka dengan susunan keanggotaan seperti yang disebut oleh Presiden pada tanggal 9 Maret 1961. Ada perbedaan sebutan atau tugas panitia antara pidato Presiden dengan Keputusan Presiden itu. Masih dalam bulan April itu juga, keluarlah Keputusan Presiden RI Nomor 121 Tahun 1961 tanggal 11 April 1961 tentang Panitia Pembentukan Gerakan Pramuka. Anggota Panitia ini terdiri atas Sri Sultan Hamengku Buwono IX, Prof. Prijono, Dr. A. Azis Saleh, Achmadi dan Muljadi Djojo Martono (Menteri Sosial). Panitia inilah yang kemudian mengolah Anggaran Dasar Gerakan Pramuka, sebagai Lampiran Keputusan Presiden R.I Nomor 238 Tahun 1961, tanggal 20 Mei 1961 tentang Gerakan Pramuka.
Kelahiran Gerakan Pramuka
Gerakan Pramuka ditandai dengan serangkaian peristiwa yang saling berkaitan yaitu 1. Pidato Presiden/Mandataris MPRS dihadapan para tokoh dan pimpinan yang mewakili organisasi kepanduan yang terdapat di Indonesia pada tanggal 9 Maret 1961 di Istana Negara. Peristiwa ini kemudian disebut sebagai
HARI
TUNAS GERAKAN PRAMUKA
· Diterbitkannya Keputusan Presiden Nomor 238 Tahun 1961, tanggal 20 Mei 1961, tentang Gerakan Pramuka yang menetapkan Gerakan Pramuka sebagai satu-satunya organisasi kepanduan yang ditugaskan menyelenggarakan pendidikan kepanduan bagi anak-anak dan pemuda Indonesia, serta mengesahkan Anggaran Dasar Gerakan Pramuka yang dijadikan pedoman, petunjuk dan pegangan bagi para pengelola Gerakan Pramuka dalam menjalankan tugasnya. Tanggal 20 Mei adalah; Hari Kebangkitan Nasional, namun bagi Gerakan Pramuka memiliki arti khusus dan merupakan tonggak sejarah untuk pendidikan di lingkungan ke tiga. Peristiwa ini kemudian disebut sebagai HARI PERMULAAN TAHUN KERJA.
· Pernyataan para wakil organisasi kepanduan di Indonesia yang dengan ikhlas meleburkan diri ke dalam organisasi Gerakan Pramuka, dilakukan di Istana Olahraga Senayan pada tanggal 30 Juli 1961. Peristiwa ini kemudian disebut sebagai HARI IKRAR GERAKAN PRAMUKA.
· Diterbitkannya Keputusan Presiden Nomor 238 Tahun 1961, tanggal 20 Mei 1961, tentang Gerakan Pramuka yang menetapkan Gerakan Pramuka sebagai satu-satunya organisasi kepanduan yang ditugaskan menyelenggarakan pendidikan kepanduan bagi anak-anak dan pemuda Indonesia, serta mengesahkan Anggaran Dasar Gerakan Pramuka yang dijadikan pedoman, petunjuk dan pegangan bagi para pengelola Gerakan Pramuka dalam menjalankan tugasnya. Tanggal 20 Mei adalah; Hari Kebangkitan Nasional, namun bagi Gerakan Pramuka memiliki arti khusus dan merupakan tonggak sejarah untuk pendidikan di lingkungan ke tiga. Peristiwa ini kemudian disebut sebagai HARI PERMULAAN TAHUN KERJA.
· Pernyataan para wakil organisasi kepanduan di Indonesia yang dengan ikhlas meleburkan diri ke dalam organisasi Gerakan Pramuka, dilakukan di Istana Olahraga Senayan pada tanggal 30 Juli 1961. Peristiwa ini kemudian disebut sebagai HARI IKRAR GERAKAN PRAMUKA.
Pelantikan Mapinas, Kwarnas dan Kwarnari di Istana Negara, diikuti defile Pramuka untuk diperkenalkan kepada masyarakat yang didahului dengan penganugerahan Panji-Panji Gerakan Pramuka, dan kesemuanya ini terjadi pada tanggal pada tanggal 14 Agustus 1961. Peristiwa ini kemudian disebut sebagai HARI PRAMUKA.
Gerakan Pramuka Diperkenalkan
Pidato Presiden pada tanggal 9 Maret 1961 juga menggariskan agar pada peringatan\ Proklamasi Kemerdekaan RI Gerakan Pramuka telah ada dan dikenal oleh masyarakat. Oleh karena itu Keppres RI No.238 Tahun 1961 perlu ada pendukungnya yaitu pengurus dan anggotanya. Menurut Anggaran Dasar Gerakan Pramuka, pimpinan perkumpulan ini dipegang oleh Majelis Pimpinan Nasional (MAPINAS) yang di dalamnya terdapat Kwartir Nasional Gerakan Pramuka dan Kwartir Nasional Harian. Badan Pimpinan Pusat ini secara simbolis disusun dengan mengambil angka keramat 17-8-’45, yaitu terdiri atas Mapinas beranggotakan 45 orang di antaranya duduk dalam Kwarnas 17 orang dan dalam Kwarnasri 8 orang. Namun demikian dalam realisasinya seperti tersebut dalam Keppres RI No.447 Tahun 1961, tanggal 14 Agustus 1961 jumlah anggota Mapinas menjadi 70 orang dengan rincian dari 70 anggota itu 17 orang di antaranya sebagai anggota Kwarnas dan 8 orang di antara anggota Kwarnas ini menjadi anggota Kwarnari.
Mapinas diketuai oleh Dr. Ir. Soekarno, Presiden RI dengan Wakil Ketua I, Sri Sultan Hamengku Buwono IX dan Wakil Ketua II Brigjen TNI Dr.A. Aziz Saleh.
Pidato Presiden pada tanggal 9 Maret 1961 juga menggariskan agar pada peringatan\ Proklamasi Kemerdekaan RI Gerakan Pramuka telah ada dan dikenal oleh masyarakat. Oleh karena itu Keppres RI No.238 Tahun 1961 perlu ada pendukungnya yaitu pengurus dan anggotanya. Menurut Anggaran Dasar Gerakan Pramuka, pimpinan perkumpulan ini dipegang oleh Majelis Pimpinan Nasional (MAPINAS) yang di dalamnya terdapat Kwartir Nasional Gerakan Pramuka dan Kwartir Nasional Harian. Badan Pimpinan Pusat ini secara simbolis disusun dengan mengambil angka keramat 17-8-’45, yaitu terdiri atas Mapinas beranggotakan 45 orang di antaranya duduk dalam Kwarnas 17 orang dan dalam Kwarnasri 8 orang. Namun demikian dalam realisasinya seperti tersebut dalam Keppres RI No.447 Tahun 1961, tanggal 14 Agustus 1961 jumlah anggota Mapinas menjadi 70 orang dengan rincian dari 70 anggota itu 17 orang di antaranya sebagai anggota Kwarnas dan 8 orang di antara anggota Kwarnas ini menjadi anggota Kwarnari.
Mapinas diketuai oleh Dr. Ir. Soekarno, Presiden RI dengan Wakil Ketua I, Sri Sultan Hamengku Buwono IX dan Wakil Ketua II Brigjen TNI Dr.A. Aziz Saleh.
Sementara itu dalam Kwarnas, Sri Sultan Hamengku Buwono IX menjabat Ketua dan Brigjen TNI Dr.A. Aziz Saleh sebagai Wakil Ketua merangkap Ketua Kwarnari.
Gerakan Pramuka secara resmi diperkenalkan kepada seluruh rakyat Indonesia pada tanggal 14 Agustus 1961 bukan saja di Ibukota Jakarta, tapi juga di tempat yang
penting di Indonesia. Di Jakarta sekitar 10.000 anggota Gerakan Pramuka mengadakan Apel Besar yang diikuti dengan pawai pembangunan dan defile di depan
Presiden dan berkeliling Jakarta. Sebelum kegiatan pawai/defile, Presiden melantik anggota Mapinas, Kwarnas dan Kwarnari, di Istana negara, dan menyampaikan anugerah tanda penghargaan dan kehormatan berupa Panji Gerakan Kepanduan Nasional Indonesia (Keppres No.448 Tahun 1961) yang diterimakan kepada Ketua Kwartir Nasional, Sri Sultan Hamengku Buwono IX sesaat sebelum pawai/defile dimulai. Peristiwa perkenalan tanggal 14 Agustus 1961 ini kemudian dilakukan sebagai HARI PRAMUKA yang setiap tahun diperingati oleh seluruh jajaran dan anggota Gerakan Pramuka
Catatan redaksi : Ada Sesuatu yang menarik, mengapa yang menandatangani Kepres Tentang Gerakan Pramuka adalah Ir. Juanda ? Bilamana Presiden saat itu tengah mengadakan kunjungan ke Jepang, mengapa tidak menunggu beliau pulang dari lawatannya ?Andakah yang tahu ?
SIAPAK PRAMUKA INDONESIA
SIAPAKAH BELIAU ?
Sri
Sultan Hamengkubuwono IX ( Sompilan Ngasem, Yogyakarta, 12 April 1912 -
Washington, DC, AS, 1 Oktober 1988 ) adalah seorang Raja Kasultanan Yogyakarta
dan Gubernur Daerah Istimewa Yogyakarta. Beliau juga Wakil Presiden Indonesia
yang kedua antara tahun 1973-1978. Beliau juga dikenal sebagai Bapak Pramuka
Indonesia, dan pernah menjabat sebagai Ketua Kwartir Nasional Gerakan Pramuka.
Washington, DC, AS, 1 Oktober 1988 ) adalah seorang Raja Kasultanan Yogyakarta
dan Gubernur Daerah Istimewa Yogyakarta. Beliau juga Wakil Presiden Indonesia
yang kedua antara tahun 1973-1978. Beliau juga dikenal sebagai Bapak Pramuka
Indonesia, dan pernah menjabat sebagai Ketua Kwartir Nasional Gerakan Pramuka.
Biografi
Lahir di Yogyakarta dengan nama GRM Dorojatun pada 12 April 1912, HamengkubuwonoIX adalah putra dari Sri Sultan Hamengkubuwono VIII dan Raden Ajeng Kustilah. Diumur 4 tahun Hamengkubuwono IX tinggal pisah dari keluarganya. Dia memperoleh pendidikan di HIS di Yogyakarta, MULO di Semarang, dan AMS di Bandung. Pada tahun 1930-an beliau berkuliah di Universiteit Leiden, Belanda (”SultanHenkie”).
Hamengkubuwono IX dinobatkan sebagai Sultan Yogyakarta pada tanggal 18 Maret 1940 dengan gelar “Sampeyan Dalem Ingkang Sinuwun Kanjeng Sultan HamengkubuwonoSenopati Ing Alogo Ngabdurrokhman Sayidin Panotogomo Kholifatulloh Ingkang Kaping Songo”. Beliau merupakan sultan yang menentang penjajahan Belanda dan mendorong kemerdekaan Indonesia. Selain itu, dia juga mendorong agar pemerintah RI memberi status khusus bagi Yogyakarta dengan predikat “Istimewa”. Sejak 1946 beliau pernah beberapa kali menjabat menteri pada kabinet yang dipimpin Presiden Soekarno. Jabatan resminya pada tahun 1966 adalah ialah Menteri Utama di bidang Ekuin.Pada tahun 1973 beliau diangkat sebagai wakil presiden. Pada akhir masa jabatannya pada tahun 1978, beliau menolak untuk dipilih kembali sebagai wakil presiden dengan alasan kesehatan. Namun, ada rumor yang mengatakan bahwa alasan sebenarnya ia mundur adalah karena tak menyukai Presiden Soeharto yang represif seperti pada Peristiwa Malari dan hanyut pada KKN.
Minggu malam pada 1 Oktober 1988 ia wafat di George Washington University Medical Centre, Amerika Serikat dan dimakamkan di pemakaman para sultan Mataram di Imogiri.
SEJARAH KEPRAMUKAAN
Kepanduan
masuk ke indonesia ( pada waktu itu masih Hindia Belanda, karena negara kita
sedang di jajah orang Belanda ) pertama – tama di bawa oleh orang Belanda.
Organisasinya bernama Nederland Indische Padvinders Vereniging (NIPV) yang
artinya adalah Persatuan Pandu – pandu Hindia Belanda.
Bangsa
kita mulai tertarik pada organisasi tersebut dan karena sifatnya yang universal
maka organisasi kepanduan dapat dengan cepat diterima oleh bangsa kita, apalagi
kondisi pada waktu itu sangat memungkinkan. Para remaja dan pemuda kita
membutuhkan suatu organisasi yang dapat menampung aspirasi mereka terhadap
tanah air.
·
Sesuatu yang
membuat pemerintah Kolonial Belanda menjadi cukup khawatir. Oleh karena itu
pemerintah Kolonial Belanda melarang bangsa kita mengikuti kegiatan NIPV.
·
Maka berdirilah
organisasi – organisasi kepanduan yang becirikan Nasionalisme dan Organisasi
kepanduan nasional yang pertama didirikan adalah Javaanse Padvinders
Organisatie ( JPO ) tahun 1916 atas prakarsa Sultan Pangeran Mangkunegara VII
di Surakarta.
·
Pendirian JPO ini
membuat para remaja dan pemuda di daerah lain tertarik mendirikan Organisasi
Kepanduan. Yang memang pada waktu itu bisa dianggap sebagai salah satu cara
perjuangan dalam usahanya mencapai kemerdekaan.
·
Tonggak
kebangkitan bangsa indonesia adalah berdirilah Organisasi Boesi Oetomo, 20 Mei
1908. Lalu Peristiwa sumpah Pemuda, 28 Oktober 1928, yang menjiwai Gerakan
Kepanduan Nasional kita semakin bergerak maju ( merupakan semangat Nasionalisme
)
·
Kemudian
pemerintah kolonial Belanda melarang pemakaian istilah Padvinder bagi
organisasi kepanduan bangsa kita. Istilah “PANDU” dan “KEPANDUAN” dikemukakan
pertama kali dalam kongres SIAP tahun 1928 oleh KH.Agus Salim di kota
Banjarnegara, Banyumas, Jawa Tengah.
·
Peristiwa
bersejarah terjadi saat BP dan Lady Baden Powell berkunjung ke Indonesia,
tanggal 3 Desember 1934. BP singgah di Jakarta setelah meninjau Jambore di
Australia. Walau para pandu nasionalis tidak dapat bertemu dengan Bapak Pandu.
·
Pandu Indonesia
pertama kali mengikuti Jambore di Jambore dunia V di Volegenzang, Belanda di
tahun 1937 ( Pandu Hindi Belanda ).
·
Pada jaman
pendudukan penjajah jepang, organisasi kepanduan dilarang sama sekali. Semua
organisasi kepanduan harus bergabung dengan organisasi kepemudaan bentukan
Jepang.
·
Kemudian setelah
PROKLAMASI KEMERDEKAAN 17 AGUSTUS 1945, berdirilah kembali organisasi –
organsasi kepanduan hingga mencapai jumlah lebih dari 100 organisasi, yang
tegabung dalam 3 federasi, yaitu :
·
-
IPINDO (Ikatan Pandu Indonesia, 13-09-1951)
·
-
POPPINDO (Persatuan Organisasi Pandu Puteri, tahun 1954)
·
- PKPI (Perserikatan Kepanduan Puteru Indonesia)Kemudian
terjadi peristiwa penting lainnya adalah Jambore Nasional Kepanduan Pertama
pada masa Pandu (sebelum jadi Pramuka), yaitu diselenggarakan di Pasar Minggu,
Jakarta pada Tahun 1955 (diselenggarakan oleh IPINDO).
·
Ketiga Federasi
tersebut bergabung menjadi satu dalam PERKINDO (Persatuan Kepanduan Indonesia )
sekitar 60 Organisasi dengan ± 500.000 anggota Pandu.
·
Akhirnya,
disadari bahwa banyaknya Organisasi Bangsa, maka Pemerintah mengeluarkan KEPRES
No.238/61 Tentang Gerakan Pramuka, sebagai dukungan Pemerintah terhadap
Organisasi Kepanduan Indonesia. Kepres tersebut di atas di tandatangani oleh
Perdana Menteri RI saat itu, Ir.H.Juanda (Presiden Soekarno mengadakan
kunjungan ke negara Jepan ).
·
Gerakan Pramuka
bukan badan pemerintah, semua organisasi kepanduan melebur diri masuk menjadi
anggota Gerakan Pramuka, kecuali organisasi – organisasi kepanduan yang
berhaluan kiri / komunis. Mulailah Gerakan Pramuka berkembang menjadi
organisasi yang disegani. Kemudian samapi saat ini telah diselenggarakan
beberapa kali Jambore Nasional (Jamnas), pertemuan Pramuka Penggalang yang
diselenggarakan setiap lima tahun sekali.
JAMBORE NASIONAL INDONESIA
|
|||
NO
|
JAMBORE
|
TAHUN
|
TEMPAT
|
1
|
I
|
1937
|
Situ baru, DKI Jakarta
|
2
|
II
|
1977
|
Sibolangit, Sumatera Utara
|
3
|
III
|
1981
|
Cibubur, DKI Jakarta
|
4
|
IV
|
1986
|
Cibubur, DKI Jakarta
|
5
|
V
|
1991
|
Cibubur, DKI Jakarta
|
6
|
VI
|
1996
|
Cibubur, DKI Jakarta
|
7
|
VII
|
2001
|
Baturaden, Banyumas, Jawa
Tengah
|
8
|
VIII
|
2006
|
Jatinangor, Sumedeng, Jawa
Barat
|
9
|
IX
|
2011
|
Teluk Gelam OKI, Sumatera
Selatan
|
Tahun
1981, Jamnas Pramuka Indonesia diselenggarakan bersamaan dengan Jambore Asia
Pasific 6th.
ISTILAH NAMA GERAKAN PRAMUKA
Gerakan
Pramuka adalah nama organisasi yang merupakan suatu wadah proses pendidikan
kepramukaan yang ada di indonesia. Sebelum tahun 1961, di indonesia pernah
berdiri puluhan bahkan sampai ratusan organisasi kepanduan, misalnya : Pandu
Rakyat Indonesia (PRI) , Kepanduan Bangsa Indonesia (KBI), Hizbul Wathon (HW),
Pandu Kesultanan (PK), Wira Tamtam dsb.
Sekarang hanya ada satu organisasi kepanduan nasional, Gerakan Pendidikan Kepanduan GERAKAN PRAMUKA, di singkat Pramuka yang berarti Rakyat muda (praja) yang suka berkarya.
Di negara-negara lain, istilah pandu dan kepanduan serta organisasinya berbeda – beda, walaupun maksudnya sama, misalnya :
1.Malaysia : Persekutuan Pengakap Malaysia
2.Singapura : The Singapore Scout Association
3.Philipina : Kapatiran Scouting Philifinas
4.India : The Bharat Scouts and Guides
5.Amerika Serikat : Boys Scouts of America (BSA)
6.dsb
Sekarang hanya ada satu organisasi kepanduan nasional, Gerakan Pendidikan Kepanduan GERAKAN PRAMUKA, di singkat Pramuka yang berarti Rakyat muda (praja) yang suka berkarya.
Di negara-negara lain, istilah pandu dan kepanduan serta organisasinya berbeda – beda, walaupun maksudnya sama, misalnya :
1.Malaysia : Persekutuan Pengakap Malaysia
2.Singapura : The Singapore Scout Association
3.Philipina : Kapatiran Scouting Philifinas
4.India : The Bharat Scouts and Guides
5.Amerika Serikat : Boys Scouts of America (BSA)
6.dsb
2.4
KEPEMIMPINAN
Pengantar
Kepemimpinan (Leadership)
1. Definisi
Kepemimpinan adalah Suatu
usaha yang dilakukan hubungan antar manusia ke arah tujuan atau cita-cita yang
diinginkan bersama dengan cara mempengaruhi orang lain dengan komunikasi dan
interaksiKepemimpinan adalah Suatu usaha yang dilakukan hubungan antar manusia
ke arah tujuan atau cita-cita yang diinginkan bersama dengan cara mempengaruhi
orang lain dengan komunikasi dan interaksi.
2. Tugas Pokok
dan Fungsi Kepemimpinan:
Mendefinisikan atau merumuskan
misi organisasi;
Mengusahakan tercapainya tujuan;
Mempertahankan keutuhan organisasi;
3. Faktor
Pembentuk Gaya Kepemimpinan
Faktor Intern: Pandangan hidup,
Keyakinan, Watak,Ekonomi, Tradisi, Budaya, Cita-cita, dsb.
Faktor Ekstern: Kebijakan
Pemerintah, Perubahan status sosial, Konflik, Kondisi Geografis, dll.
4. Faktor
Pembentuk Kepemimpinan :
Kondisi Fisik (Physical Character): Postur tubuh, kekuatan & daya
tahan, bentuk tubuh, kesehatan & Penampilan
Kepribadian (Personality):
Kepandaian/Kemahiran, Penuh kemauan, Semangat juang,, toleran & santun,
kematangan & keberanian, pengalaman, dsb.
5. Gaya
Kepemimpinan :
Berorientasi pada tugas; Penekanan pada pentingnya penyelesaian tugas,
pengawasan ketat, bersumber pada kekuasaan & Imbalan, paksaan &
legalitas dalam mempengaruhi hasil kerja bawahan/pengikutnya.
Berorientasi pada bawahan; Familiar, mendelegasikan keputusan pada bawahan dan
berusaha memenuhi kebutuhannya, bersumber pada keahlian dan kharismatik.
6. Tipe dan
Pola Kepemimpinan
Keahlian; Spesialis & Generalis
Otoritas (Kekuasaan); Otoriter & Demokratis
Sikap & Mentalitas; Deserter, Misionaris, Developer, Compromiser, Othokrat,
Kharismatik, Paternalistik, Ambisius & Workaholic.
Sistem&Mekanisme Kerja; Administratif, Birokrat, Benevolent, &
Eksklusif
Watak &Norma; Militaristic & Civilian.
7. Tekhnik
Kepemimpinan
ж
Etika Profesi
ж
Dinamika Kelompok
ж
Interaksi & Komunikasi
ж
Koordinasi, Konsolidasi, Konfirmasi & Konsultasi.
ж
Information Dissemination
ж
Decision Making
ж
Praise & Recognation
ж
Problem Solving
ж
Inspirations
ж
Autonomy & Delegation Authority
ж
Role Clarification
ж
Goal Setting
ж
Training, Workshop & Sharing
ж
Planning & Controlling
ж
Interaction Facilitation
ж
Conflict Management
ж
Criticism-Discipline
ж
Evaluasi & Rencana Tindak Lanjut
8. Keahlian
Kepemimpinan
Keahlian Tekhnik; Memiliki Pengetahuan dan kemampuan dalam segala jenis proses.
Keahlian Fithrah (manusiawi); mengoptimalkan segala modal yang ada pada diri untuk
bekerjasama dalam sebuah kelompok (team work).
Keahlian Konseptual; kemampuan berfikir, mengembangkan ide serta gagasan,
menganalisa berbagai situasi, cerdas dan cermat mengendalikan keadaan.
9. Kekuasaan
dan Kepemimpinan
Kekuasaan
yang bersumber dari Organisai; Legitinate Power, Coersive Power, & Reward
Power.
Kekuasaan
yang bersumber dari Individu; Expert Power, Information Power & Connection
Power.
10. Syarat Kepemimpinan (Triple
Authorithy)
Otoritas Spiritual;Shalihun niyat, Salimul ‘Aqidah, Shahihul ‘ibadah, Tarkul
Ma’ashy
Wadzunub, Tasamuh, Istiqomah, Tawazun,
dll.
Otoritas Intelektual; prestasi akademis, Rethorika, efisiensi waktu, cepat,
tepat, cermat,
inovatif, kreatif, dll.
Otoritas Politik; Manajement, Human Relationship, Decsision Maker, dll.
12. Keberhasilan Kepemimpinan
·
Membuat orang
lain merasa segan, takut dan hormat.
·
Memupuk dan
menumbuhkan hubungan kerjasama.
2.5 TANDA PENGENAL KPRAMUKAAN
TANDA PENGENAL GERAKAN PRAMUKA
A. Pengertian
a. Tanda Pengenal Gerakan
Pramuka adalah tanda-tanda yang dikenakan pada pakaian seragam Pramuka, yang
dapat menunjukkan diri seorang Pramuka, dan/atau Satuan, kemampuan,
tanggungjawab, daerah asal, wilayah tugas, kecakapannya dan tanda penghargaan
yang dimilikinya.
b. Tanpa Pengenal Gerakan
Pramuka secara garis besarnya meliputi :
1) Tanda
Umum
Yaitu tanda yang dipakai secara umum oleh semua
anggota Gerakan Pramuka yang telah dilantik, putera maupun puteri, misalnya
tanda tutup kepala, setangan leher, dan sebagainya.
2) Tanda
Satuan
Yaitu tanda yang dapat menunjukkan Satuan/Kwartir
tertentu, tempat seorang Pramuka tergabung, dalam hal ini dimaksudkan mulai
dari satuan terkecil di Gugusdepan sampai satuan tingkat nasional.
3) Tanda
Jabatan
Yaitu tanda yang menunjukkan jabatan dan
tanggungjawab seorang dalam lingkungan Gerakan Pramuka.
4) Tanda
Kecakapan
Yaitu tanda yang menunjukkan kecakapan,
keterampilan, ketangkasan, kemampuan, sikap dan usaha seorang Pramuka dalam
bidang tertentu, sesuai dengan golongan usianya.
5) Tanda
Penghargaan
Yaitu tanda yang menunjukkan jasa atau penghargaan
yang diberikan kepada seseorang, atas jasa, darma bakti, dan lain-lainnya, yang
dianggap cukup bermutu dan berguna bagi Gerakan Pramuka, Gerakan Kepramukaan
Sedunia, masyarakat, bangsa, negara, dan umat manusia.
B. Maksud dan Tujuan
a. Tanda
Pengenal Gerakan Pramuka dimaksudkan untuk mengenal diri seorang Pramuka,
satuan, tempat, wilayah, tugas, jabatan dan kecakapannya.
b. Tanda
Pengenal Gerakan Pramuka bertujuan sesuai dengan macam tanda pengenal tersbut,
yaitu:
1) Mendorong
seorang Pramuka untuk menggunakan haknya dan melaksanakan kewajibannya sesuai
dengan tugas dan tanggungjawabnya.
2) Memberi
gairah dan semangat kepada seorang Pramuka untuk meningkatkan kemampuan,
kecakapan, dan karyanya menurut ketentuan yang ada sesuai dengan golongan
usianya.
3) Mendorong
seorang Pramuka untuk bersungguh-sungguh melaksanakan isi janji dan ketentuan
moral yang berbentuk Satya dan Darma Pramuka, serta mengamalkan pengetahuan dan
kecakapannya sesuai tanda yang dipakainya.
4) Menanamkan
rasa persaudaraan di kalangan anggota Gerakan Pramuka pada khususnya dan
anggota Gerakan Kepramukaan Sedunia pada umumnya.
5) Menanamkan
kesadaran ikut memiliki, memelihara dan bertanggungjawab atas dirinya sendiri,
satuan, organisasinya serta ikut mencapai tujuan atau cita-citanya.
6) Menanamkan
kebanggaan dan percaya pada diri sendiri serta mengembangkan daya
kepemimpinannya.
C. Fungsi
a. Tanda Pengenal Gerakan Pramuka berfungsi
sebagai:
1) Alat pendidikan untuk memberi dorongan, gairah
dan semangat para Pramuka, agar mereka berusaha meningkatkan kemampuan, karya,
pribadi dan kehormatannya.
2) Alat Pengenal seorang Pramuka, satuan, tingkat
kecakapan, jabatan, tempat atau wilayah tugasnya.
3) Tanda pengakuan dan pengesahan atas
keanggotaan, tingkat kecakapan serta pemberian tanggungjawab, hak dan kewajiban
kepada seorang anggota Gerakan Pramuka.
4) Tanda penghargaan kepada seseorang atas
prestasi dan tindakannya, agar yang bersangkutan selalu menjaga dan memelihara
nama baik pribadi dan prganisasinya.
b. Tanda Pengenal Gerakan Pramuka tidak berfungsi
sebagai:
1) Tanda pangkat yang menunjukkan perbedaan
martabat seseorang.
2) Perhiasan.
D. Kelompok dan Jenis
Tanda Pengenal
1. Kelompok
Berbagai macam Tanda Pengenal Gerakan Pramuka,
dikelompokkan dalam lima kelompok, yaitu
:a. Tanda Umum
b. Tanda
Satuan
c. Tanda
Jabatan
d. Tanda
Kecakapan
e. Tanda
Penghargaan
2. Macam-macam Tanda Umum
Tanda Pengenal yang termasuk Tanda Umum, yaitu :
a. Tanda Tutup
Kepala
b. Setangan
Leher atau Pita Leher
c. Tanda
Pelantikan
d. Tanda
Harian
e. Tanda
Kepramukaan Sedunia
3. Macam-macam Tanda Satuan
Tanda Pengenal yang termasuk Tanda Satuan, yaitu :
a. Tanda
Barung, Tanda Regu, Tanda Sangga, dan Tanda Satuan terkecil lainnya.
b. Tanda
Gugusdepan, Kwartir dan Majelis Pembimbing.
c. Tanda Krida
dan Tanda Satuan Karya.
d. Lencana
Daerah dan Tanda Wilayah.
e. Tanda
Satuan Pramuka Luar Biasa.
f.
Tanda Satuan lainnya.
4. Macam-macam Tanda Jabatan
Tanda Pengenal yang termasuk Tanda Jabatan, yaitu
:
a. Tanda
Pemimpin dan Wakil Pemimpin : Barung, Regu, Sangga, dan lain-lain.
b. Tanda
Pembimpin dan Wakil Pemimpin Krida dan Satuan Karya.
c. Tanda
Keanggotaan Dewan Kerja Penegak dan Pandega.
d. Tanda
Pembina dan Pembantu Pembina : Siaga, Penggalang, Penegak dan Pandega,
serta Tanda Pembina Gugusdepan.
e. Tanda
Pelatih Pembina Pramuka
f.
Tanda Andalan dan Pembantu Andalan
g. Tanda
Jabatan lainnya.
5. Macam-macam Tanda Kecakapan
Tanda Pengenal yang termasuk Tanda Kecakapan,
yaitu :
a. Tanda
Kecakapan Umum
1) Untuk Pramuka
Siaga : Tingkat Mula, Bantu dan Tata
2) Untuk Pramuka Penggalang : Tingkat
Ramu, Rakit, dan Terap
3) Untuk Pramuka Penegak :
Tingkat Bantara dan Laksana
4) Untuk Pramuka Pandega :
Tingkat Pandega
5) Untuk Pembina Pramuka :
Tingkat Mahir Dasar dan Lanjutan.
b. Tanda
Kecakapan Khusus
1) Untuk Pramuka
Siaga : Tidak ada tingkatan
2) Untuk Pramuka Penggalang : Tingkat
Purwa, Madya, dan Utama
3) Untuk Pramuka Penegak :
Tingkat Purwa, Madya, dan Utama
4) Untuk Pramuka Pandega :
Tingkat Purwa, Madya, dan Utama
5) Untuk
Instruktur
: Muda dan Dewasa
5) Untuk Pembina Pramuka :
Tingkat Dasar dan Lanjutan.
c. Tanda Pramuka Garuda
1) Untuk Pramuka Siaga
2) Untuk Pramuka Penggalang
3) Untuk Pramuka Penegak
4) Untuk Pramuka Pandega
6. Macam-macam Tanda Penghargaan
a. Tanda Pengenal yang termasuk Tanda Penghargaan
GerakanPramuka untuk peserta didik, yaitu :
1) Tanda Penghargaan (termasuk Tanda Ikut Serta
Bakti Gotong Royong, Tanda Ikut Serta Kegiatan dan lain-lainnya).
2) Bintang Tahunan
3) Lencana Wiratama
4) Lencana Teladan
b. Tanda Pengenal yang termasuk Tanda Penghargaan
Gerakan Pramuka untuk orang dewasa, yaitu :
1) Bintang Tahunan
2) Lencana Pancawarsa
3) Lencana Wiratama
4) Lencana Jasa :
a) Dharma Bakti
b) Melati
c) Tunas Kencana
c. Tanda Pengenal termasuk Tanda Penghargaan atau
jasa dari badan di luag Gerakan Pramuka, misalnya dari :
1) Organisasi Kepramukaan maupun badan lainnya, di
dalam atau di luar negeri sepanjang hal-hal tersebut tidak bertentangan dengan
Anggaran Dasar dan Anggaran Rumah Tangga Gerakan Pramuka, serta peraturan
perundang-undangan Negara Republik Indonesia yang berlaku.
2) Pemerintah Negara Lain
3) Pemerintah Republik Indonesia.
2.6 MAKNA DAN SEJARAH BENDERA MERAH PUTIH
Bendera Negara Kesatuan Republik Indonesia, yang
secara singkat disebut Bendera Negara, adalah Sang Merah Putih. Bendera Negara
Sang Merah Putih berbentuk empat persegi panjang dengan ukuran lebar 2/3
(dua-pertiga) dari panjang serta bagian atas berwarna merah dan bagian bawah
berwarna putih yang kedua bagiannya berukuran sama.
A. Sejarah
Warna merah-putih bendera negara diambil dari warna Kerajaan
Majapahit. Sebenarnya tidak hanya
kerajaan Majapahit saja yang memakai bendera merah putih sebagai lambang
kebesaran. Sebelum Majapahit, kerajaan Kediri telah memakai panji-panji merah
putih. Selain itu, bendera perang Sisingamangaraja IX dari tanah Batak pun
memakai warna merah putih sebagai warna benderanya, bergambar pedang kembar
warna putih dengan dasar merah menyala dan putih. Warna merah dan putih ini
adalah bendera perang Sisingamangaraja XII. Dua pedang kembar melambangkan piso
gaja dompak, pusaka raja-raja Sisingamangaraja I-XII.[1] Ketika terjadi perang di Aceh, pejuang – pejuang Aceh
telah menggunakan bendera perang berupa umbul-umbul dengan warna merah dan
putih, di bagian belakang diaplikasikan gambar pedang, bulan sabit, matahari,
dan bintang serta beberapa ayat suci Al Quran.
Di zaman kerajaan Bugis Bone,Sulawesi Selatan sebelum
Arung Palakka, bendera Merah Putih, adalah simbol kekuasaan dan kebesaran
kerajaan Bone.Bendera Bone itu dikenal dengan nama Woromporang. Pada waktu
perang Jawa (1825-1830 M) Pangeran Diponegoro memakai panji-panji berwarna
merah putih dalam perjuangannya melawan Belanda. Kemudian, warna-warna yang
dihidupkan kembali oleh para mahasiswa dan kemudian nasionalis di awal abad 20
sebagai ekspresi nasionalisme terhadap Belanda. Bendera merah putih digunakan untuk pertama kalinya
di Jawa pada tahun 1928. Di bawah pemerintahan kolonialisme,
bendera itu dilarang digunakan. Sistem ini diadopsi sebagai bendera nasional
pada tanggal 17 Agustus 1945, ketika kemerdekaan diumumkan dan telah digunakan
sejak saat itu pula.
B. Arti Warna
Bendera Indonesia memiliki makna filosofis. Merah
berarti berani, putih berarti suci. Merah melambangkan tubuh manusia, sedangkan
putih melambangkan jiwa manusia. Keduanya saling melengkapi dan menyempurnakan
untuk Indonesia.
Ditinjau dari segi sejarah, sejak dahulu kala kedua
warna merah dan putih mengandung makna yang suci. Warna merah mirip dengan
warna gula jawa/gula aren dan warna putih mirip dengan warna nasi. Kedua bahan
ini adalah bahan utama dalam masakan Indonesia, terutama di pulau Jawa. Ketika Kerajaan
Majapahit berjaya di Nusantara, warna
panji-panji yang digunakan adalah merah dan putih (umbul-umbul abang putih).
Sejak dulu warna merah dan putih ini oleh orang Jawa digunakan untuk upacara
selamatan kandungan bayi sesudah berusia empat bulan di dalam rahim berupa
bubur yang diberi pewarna merah sebagian. Orang Jawa percaya bahwa kehamilan
dimulai sejak bersatunya unsur merah sebagai lambang ibu, yaitu darah yang
tumpah ketika sang jabang bayi lahir, dan unsur putih sebagai lambang ayah,
yang ditanam di gua garba.
C. Peraturan
Tentang Bendera Merah Putih
Bendera
negara diatur menurut UUD '45 pasal 35 [6], UU No 24/2009, dan Peraturan
Pemerintah No.40/1958 tentang Bendera
Kebangsaan Republik Indonesia [7]
Menurut
UU No 24 Tahun 2009 tentang Bendera, Bahasa, dan Lambang Negara, serta Lagu
Kebangsaan. (LN 2009 Nmr 109, TLN 5035):
·
Bendera Negara
dibuat dari kain yang warnanya tidak luntur.
·
Bendera Negara
dibuat dengan ketentuan ukuran:
1.
200 cm x 300 cm untuk penggunaan di lapangan istana kepresidenan;
2.
120 cm x 180 cm untuk penggunaan di lapangan umum;
3.
100 cm x 150 cm untuk penggunaan di ruangan;
4.
36 cm x 54 cm untuk penggunaan di mobil Presiden dan Wakil Presiden;
5.
30 cm x 45 cm untuk penggunaan di mobil pejabat negara;
6.
20 cm x 30 cm untuk penggunaan di kendaraan umum;
7.
100 cm x 150 cm untuk penggunaan di kapal;
8.
100 cm x 150 cm untuk penggunaan di kereta api;
9.
30 cm x 45 cm untuk penggunaan di pesawat udara;dan
10.
10 cm x 15 cm untuk penggunaan di meja.
· Pengibaran dan/atau pemasangan Bendera Negara
dilakukan pada waktu antara matahari terbit hingga matahari terbenam. Dalam
keadaan tertentu pengibaran dan/atau pemasangan Bendera Negara dapat dilakukan
pada malam hari.
· Bendera Negara wajib dikibarkan pada setiap peringatan
Hari Kemerdekaan Bangsa Indonesia tanggal 17 Agustus oleh warga negara yang
menguasai hak penggunaan rumah, gedung atau kantor, satuan pendidikan,
transportasi umum, dan transportasi pribadi di seluruh wilayah Negara Kesatuan
Republik Indonesia dan di kantor perwakilan Republik Indonesia di luar negeri.
· Bendera Negara wajib dikibarkan setiap hari di:
1. Istana Presiden dan Wakil Presiden;
2.
gedung atau kantor lembaga negara;
3.
gedung atau kantor lembaga pemerintah;
4.
gedung atau kantor lembaga pemerintah nonkementerian;
5.
gedung atau kantor lembaga pemerintah daerah;
6.
gedung atau kantor dewan perwakilan rakyat daerah;
7.
gedung atau kantor perwakilan Republik Indonesia di luar negeri;
8.
gedung atau halaman satuan pendidikan;
9. gedung
atau kantor swasta;
10.
rumah jabatan Presiden dan Wakil Presiden;
11.
rumah jabatan pimpinan lembaga negara;
12. rumah
jabatan menteri;
13.
rumah jabatan pimpinan lembaga pemerintahan nonkementerian;
14.
rumah jabatan gubernur, bupati, walikota, dan camat;
15. gedung
atau kantor atau rumah jabatan lain;
16. pos
perbatasan dan pulau-pulau terluar di wilayah Negara Kesatuan Republik
Indonesia;
17.
lingkungan Tentara Nasional Indonesia dan Kepolisian Republik Indonesia; dan
18.
taman makam pahlawan nasional.
Bendera Negara sebagai penutup peti atau usungan jenazah dapat dipasang pada
peti atau usungan jenazah Presiden atau Wakil Presiden, mantan Presiden atau
mantan Wakil Presiden, anggota lembaga negara, menteri atau pejabat setingkat
menteri, kepala daerah, anggota dewan perwakilan rakyat daerah, kepala
perwakilan diplomatik, anggota Tentara Nasional Indonesia, anggota Kepolisian
Republik Indonesia yang meninggal dalam tugas, dan/atau warga negara Indonesia
yang berjasa bagi bangsa dan negara.
Bendera Negara yang dikibarkan pada Proklamasi Kemerdekaan Bangsa Indonesia
tanggal 17 Agustus 1945 di Jalan Pegangsaan Timur Nomor 56 Jakarta disebut
Bendera Pusaka Sang Saka Merah Putih. Bendera Pusaka Sang Saka Merah Putih
disimpan dan dipelihara di Monumen Nasional Jakarta.
Setiap orang dilarang:
1.
merusak, merobek, menginjak-injak, membakar, atau melakukan perbuatan lain
dengan maksud menodai, menghina, atau merendahkan kehormatan Bendera Negara;
2.
memakai Bendera Negara untuk reklame atau iklan komersial;
3.
mengibarkan Bendera Negara yang rusak, robek, luntur, kusut, atau kusam;
4.
mencetak, menyulam, dan menulis huruf, angka, gambar atau tanda lain dan
memasang lencana atau benda apapun pada Bendera Negara; dan
5.
memakai Bendera Negara untuk langit-langit, atap, pembungkus barang, dan tutup
barang yang dapat menurunkan kehormatan Bendera Negara.
D.
Kemiripan dengan
Bendera Negara Lain
Menurut
kesetaraan kedudukannya sebagai bendera nasional, bendera ini mirip dengan Bendera Monako yang mempunyai warna sama namun rasio yang berbeda,
selain itu bendera ini juga mirip dengan Bendera Polandia yang mempunyai warna yang sama namun warnanya
terbalik
2.7 SEJARAH LAGU KEBANGSAAN INDONESIA
Setiap bangsa di dunia ini memiliki lagu
kebangsaannya. Lagu kebangsaan itu
bukanlah sekedar merupakan lagu untuk keindahan
belaka, tetapi merupakan ungkapan
dan cetusan cita-cita nasional bangsa yang
bersangkutan. Ia merupakan sublimasi api
perjuangan bangsa dalam mencapai cita-cita nasional
dan mempertahankan kemerdekaan
dan kehormatan bangsa.
a. Setiap bangsa gembira, bersemangat dan bangga
apabila mendengar lagu
kebangsaannya dinyatakan dan didengungkan dan mereka
menghormatinya dengan
khidmat.
b. Suatu insiden antara dua bangsa akan terjadi
apabila suatu bangsa mempermainkan
atau menghina lagu kebangsaan bangsa lain. Penghinaan
terhadap suatu lagu
kebangsaan dirasakan sebagai penghinaan terhadap
bangsa pemilik lagu
kebangsaan itu. Dalam hubungan internasional antara
bangsabangsa di dunia, maka
setiap bangsa berkewajiban untuk menghormati bangsa
lain.
c. Lagu kebangsaan Indonesia Raya adalah milik bangsa
Indonesia. “Indonesia Raya”
merupakan ungkapan dan cetusan cita-cita nasional
bangsa Indonesia. Ia merupakan
sublimasi api perjuangan bangsa Indonesia dalam
mencapai dan mempertahankan
kemerdekaan dan Negara Indonesia. Ia merupakan pula
pemersatu bangsa dan
tekad bangsa Indonesia.
d. Lagu “Indonesia Raya” yang berkumandang di seluruh
pelosok tanah air Indonesia
selama perang kemerdekaan di Indonesia, telah
mengorbankan semangat dan
keberanian rakyat dan pemuda Indonesia untuk bertempur
sampai titik darah
penghabisan dalam mempertahankan dan menegakkan
kemerdekaan, meskipun
mereka hanya menggunakan bambung runcing untuk melawan
tentara colonial yang
bersenjata modern. Oleh karena itu bagi bangsa
Indonesia, lagu kebangsaan
Indonesia Raya dan bendera kebangsaan Sang Merah Putih
adalah kehormatan
bangsa dan Negara Indonesia.
e. Gerakan Pramuka mempunyai tugas untuk menjadikan
setiap Pramuka Indonesia
sebagai patriot bangsa yang sanggup dan berani
mempertahankan serta mempunyai
rasa hormat yang tinggi terhadap lagu kebangsaan
Indonesia Raya.
f. Oleh karena itu, kepada setiap Pramuka Indonesia
harus ditanamkan dan
ditumbuhkan rasa cinta dan rasa hormat terhadap lagu
kebangsaan Indonesia Raya.
Untuk itu, maka setiap Pramuka Indonesia harus
mengetahui dan menghayati arti dan
sejarah lagu kebangsaan Indonesia Raya dalam
perjuangan bangsa Indonesia
merebut, mempertahankan dan mengisi kemerdekaan. Setai
Pramuka harus mampu
menyanyikan lagu kebangsaan Indonesia Raya dengan
benar dan baik serta memiliki
rasa hormat terhadapnya.
g. Tugas Pembina Pramuka antara lain adalah untuk
membina setiap Pramuka menjadi
patriot yang memiliki rasa hormat kepada dan kesanggupan
berkorban demi abadinya
Lgu Kebangsaan Indonesia Raya di bumi Indonesia.
h. Untuk suksesnya tugas itu, maka setiap Pembina
Pramuka pertama-tama harus
menjadikan dirinya sebagai patriot yang memiliki rasa
hormat kepada dan
kesanggupan berkorban demi abadinya Lagu Kebangsaan
Indonesia Raya di bumi
Indonesia. Dia adalah contoh hidup bagi setiap
pramuka.i. Uraian tentang Lagu
Kebangsaan Indonesia Raya beserta sejarahnya ini hanya
sekedar pegangan bagi
para Pembina Pramuka dalam melaksanakan tugasnya.
Namun demikian, setiap
Pembina Pramuka berkewajiban untuk berusaha mencari
bahan-bahan yang
berkaitan dengan Lagu kebangsaan Indonesia Raya.
A. Sejarah Lagu Kebanggsaan
Indonesia Raya
“Indonesia Raya” sebelum 17 Agustus 1945.
1. Lagu &”Indonesia Raya” adalah gubahan komponis
Muda Indonesia bernama Wage
Rudolph Soepratman.
2. Almarhum Wage Rudolph Soepratman adalah seorang
guru dan juga pernah menjadi
wartawan surat kabar ”Kaoem Moeda “dan pengarang buku.
Sejak kecil Soepratman
gemar sekali bermain biola.
3. Wage Rudolph Soepratman adalah putra seorang sersan
Instruktur Mas Senen
Sastrosoehardjo. Soepratman dilahirkan di Jatinegara
pada tanggal 9 Maret 1903 dan
meninggal dunia pada malam selasa tanggal 16 Agustus
di Surabaya.
4. Semangat nasional telah mengisi seluruh jiwa
Soepratman pada waktu itu. Semangat
yang berwujud kemauan ingin menciptakan Lagu
Kebangsaan. Akhirnya ia dapat
menciptakan Lagu Indonesia Raya.
a. Lagu Indonesia Raya tiu dipersembahkan oleh
Soepratman kepada masyarakat
di dalam konggers Pemuda Indonesia tanggal 28 Oktober
1928 di Gedung
Indonesiche Club, Jln.Kramat 106 Jakarta. Lagu
Indonesia Raya untukpertama
kali diperdengarkan dalam Konggres itu sesuai pula
dengan semangat Persatuan
Pemuda yang menyala-nyala pada waktu itu, maka ketika
Lagu Indonesia Raya
diperkenalkan kepada peserta konggres, dengan serta
merta lagu itu mendapat
sambutan yang hangat sekali.
b. Sejak tiu pada tiap-tiap pertemuan Pemuda Indonesia
selalu dibuka dan ditutup
dengan Lagu Indonesia Raya. Semua Organisasi Rakyat
Indonesia, Partai Politik,
Organisasi Pemuda, Wanita, Kepanduan (Kepramukaan),
seluruh rakyat
c. Indonesia yang sadar, mengakui lagu Indonesia Raya
sebagai Lagu
Kebangsaan.
d. Pada jaman penjajahan, Lagu Indonesia Raya sering
dilarang, dihalang-halangi
oleh Pemerintahan Kolonial Belanda oleh suatu ketika
Pemerintah Jepang di
Indonesia. Pemerintah Belanda telah pula meminta agar
kata-kata dalam lagu
Indonesia Raya diubah. Akan tetapi berkat semangat
perjuangan dan Peraturan
Rakyat dan Pemuda Indonesia segala rintangan itu dapat
dilenyapkan
B. “Indonesia Raya” setelah 17
Agustus 1945.
Setelah Proklamasi Kemerdekaan pada tanggal 17
Agustus 1945, Lagu
Indonesia Raya ditetapkan sebagai Lagu Kebangsaan.
Lagu Kebangsaan
Indonesia Raya selama perang Kemerdekaan telah
merupakan sublimasi
pengorbanan perjuangan rakyat dan Pemuda Indonesia
untuk mengusir
penjajah dan mempertahankan serta menegakkan
Kemerdekaan.
Dalam Undang-Undang Dasar sementara Republik
Indonesia tahun 1950 pasal
3 ayat 2 Lagu Indonesia Raya ditetapkan dengan resmi
sebagai Lagu
Kebangsaan Indonesia.
2.8 SALAM
PRAMUKA
Salam (Penghormatan) wajib dilakukan bagi semua
anggota Pramuka. Salam adalah
suatu perwujudan dari penghargaan seseorang kepada
orang lain atau dasar tata susila
yang sesuai dengan kepribadian bangsa Indonesia.
Fungsi Salam Pramuka.
Salam untuk melahirkan disiplin, tata tertib yang
mewujudkan suatu ikatan jiwa yang kuat
ke dalam maupun ke luar, yang hanya dapat dicapai
dengan adanya saling menyampaikan
penghormatan yang dilakukan secara tertib, sempurna
dan penuh keikhlasan.
Dalam menyampaikan salam, baik yang memakai topi atau
tidak, adalah sama yaitu
dengan cara melakukan gerakan penghormatan.
Salam Pramuka digolongkan menjadi 3 macam :
1. Salam Biasa. Yaitu salam yang diberikan kepada
sesama anggota Pramuka.
2. Salam Hormat. Yaitu salam yang diberikan kepada
seseorang atau sesuatu yang
kedudukannya lebih tinggi.
3. Salam Janji. Yaitu salam yang dilakukan ketika ada
anggota Pramuka yang sedang
dilantik (Dalam pengucapan janji yaitu Tri Satya atau
Dwi Satya)
Untuk Salam hormat diberikan kepada :
Bendera kebangsaan ketika dalam Upacara.
Jenasah yang sedang lewat atau akan dimakamkan.
Kepala Negara atau wakilnya, Panglima tinggi, para
duta besar, para menteri dan
pejabat lainnya.
Lagu Kebangsaan.Sekian dan Salam Pramuka !
BAB III
PENGETAHUAN TEKNIK
KEPRAMUKAAAN
3.1
KOMPAS
Kompas adalah alat untuk menetapkan / mencari arah mata angin, digunakan oleh para pelaut, penerbang, pekemah, pemburu, dan petualang lainnya untuk berpindah dari suatu tempat ke tempat lainnya. Ada dua tipe dasar dari kompas yaitu :
1.Kompas
Magnetik
Sudah dipergunakan sejak tujuh abad yang lalu, pada kompas magnetik arah ditunjukan oleh magnet berbentuk jarum yang mengarah pada arah Kutub Utara di bawah pengaruh medan magnet bumi . Yang terbesar adalah kompas magnetik yang digunakan oleh para pelaut.
Sudah dipergunakan sejak tujuh abad yang lalu, pada kompas magnetik arah ditunjukan oleh magnet berbentuk jarum yang mengarah pada arah Kutub Utara di bawah pengaruh medan magnet bumi . Yang terbesar adalah kompas magnetik yang digunakan oleh para pelaut.
2.Gyrocompass
Alat yang ditemukan pada awal abad ini. Tidak dipengaruhi oleh magnet bumi. Pada Kompas yang menggunakan cairan, cairan yang biasa digunakan adalah campuran dari alkohol danair. Dengan menggunakan cairan maka jarum kompas akan mudah digunakan, keuntungan inilah yang menyebabkan kompas berisi cairan lebih banyak dipergunakan dibandingkan dengan kompas kering (dry compass ).
Alat yang ditemukan pada awal abad ini. Tidak dipengaruhi oleh magnet bumi. Pada Kompas yang menggunakan cairan, cairan yang biasa digunakan adalah campuran dari alkohol danair. Dengan menggunakan cairan maka jarum kompas akan mudah digunakan, keuntungan inilah yang menyebabkan kompas berisi cairan lebih banyak dipergunakan dibandingkan dengan kompas kering (dry compass ).
Bagian
– bagian Kompas :
1.DIAL
Permukaan dimana tertera angka / huruf seperti pada jarum.
2.VISIR
Pembidik sasaran.
3.KACA PEMBESAR
Untuk melihat sasaran dan angka pada dial.
4.JAM PENUNJUK
Menunjukkan lokasi magnet bumi.
5.TUTUP DIAL
Dengan 2 garis bersudut 45º dan dapat diputar-putar.
6.ALAT PENGANTUNG
Untuk tali / dapat juga untuk menyangkutkan ibu jari tangan sewaktu melakukan pembidik.
1.DIAL
Permukaan dimana tertera angka / huruf seperti pada jarum.
2.VISIR
Pembidik sasaran.
3.KACA PEMBESAR
Untuk melihat sasaran dan angka pada dial.
4.JAM PENUNJUK
Menunjukkan lokasi magnet bumi.
5.TUTUP DIAL
Dengan 2 garis bersudut 45º dan dapat diputar-putar.
6.ALAT PENGANTUNG
Untuk tali / dapat juga untuk menyangkutkan ibu jari tangan sewaktu melakukan pembidik.
Cara
Menggunakan Kompas :
1.Letakkan Kompas dipermukaan yang datar, setelah jarum kompas tidak bergerak lagi, maka jarum kompas telah menunjukan arah Utara Magnet, jadi bukan Kutub Utara. Sebab, jarum kompas tertarik oleh adanya Magnet Bumi yang terletak beberapa derajat dari Kutub Utara Bumi.
2.Bidikan sasaran melalui Visir ( pembidik ).
3.Apabila Visir meragukan, karena kurang jelas, luruskan saja garis yang terdapat pada tutup dila ke arah Visir, searah dengan sasaran.
4.Titik sasaran bidik disebut juga Check Point.
5.Sasaran Balik (Back reading), dipergunakan apabila kita akan kembali ke titik asal / sebelumnya.
1.Letakkan Kompas dipermukaan yang datar, setelah jarum kompas tidak bergerak lagi, maka jarum kompas telah menunjukan arah Utara Magnet, jadi bukan Kutub Utara. Sebab, jarum kompas tertarik oleh adanya Magnet Bumi yang terletak beberapa derajat dari Kutub Utara Bumi.
2.Bidikan sasaran melalui Visir ( pembidik ).
3.Apabila Visir meragukan, karena kurang jelas, luruskan saja garis yang terdapat pada tutup dila ke arah Visir, searah dengan sasaran.
4.Titik sasaran bidik disebut juga Check Point.
5.Sasaran Balik (Back reading), dipergunakan apabila kita akan kembali ke titik asal / sebelumnya.
Rumus
Sasaran Balik (Back Azimuth) adalah:
1.Tambah dengan 180º apabila sasaran bidiknya kurang dari 180º.
2.Kurangi dengan 180º apabila sasaran biding lebih dari 180º.
Contoh :
-Jika Sasaran bidik 30º maka sasaran baliknya adalah :
30º + 180º = 210º
-Jika Sasaran bidik 200º maka sasaran baliknya adalah :
200º – 180º = 20º
1.Tambah dengan 180º apabila sasaran bidiknya kurang dari 180º.
2.Kurangi dengan 180º apabila sasaran biding lebih dari 180º.
Contoh :
-Jika Sasaran bidik 30º maka sasaran baliknya adalah :
30º + 180º = 210º
-Jika Sasaran bidik 200º maka sasaran baliknya adalah :
200º – 180º = 20º
North = Utara = 0
North East = Timur Laut = 45
East = Timur = 90
South East = Tenggara = 135
South = Selatan = 180
South West = Barat Daya = 225
West = Barat = 270
North West = Barat Laut = 325
|
|||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||
Sandi
adalah sebuah kata dalam bahasa sansekerta yang kira-kira artinya adalah
rahasia;menyembunyikan. Dalam kamus besar bahasa Indonesia kata persandian
yang berasal dari kata dasar sandi adalah rahasia atau kode; definisi
sinonimnya dalam bahasa Inggris cryptography, yang berarti pengetahuan,
studi, atau seni tentang tulisan rahasia.
Didalam
ilmu kepramukaan kita mengenal Sandi Abjad, Sandi angka, Sandi Morse, Sandi
jam, Sandi Kotak, dll. Berikut adalah macam-macam Sandi dalam Pramuka:
Sandi
Abjad/ Balik adalah sandi yang hurufnya dibaca dari arah belakang/terbalik.
CONTOH
: GNATEP 40 ITAJ NDS AKUMARP
KUNCI
: ZA A=Z Z=A
CONTOH
: KIZNFPZ RMWLMVHRZ
ARTINYA : PRAMUKA INDONESIA
Sandi
Angka adalah Sandi yang memakai kode angka.
CONTOH
: 3.0.18.0 3.0.17.12.0 15.17.0.12.20.10.0.
ARTINYA : D A S A D A R M A P R A M U K A.
3.4 BENTUK BARIS BERBARIS
3.5 MENAKSIR
|
|||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||
Menaksir Lebar
Metode menaksir lebar yang dapat dipergunakan antara
lain :
1. Melempar Tali
Cara ini bisa dikatakan mudah
apabila sungai atau lebar yang diukur tidak terlalu lebar sehingga mudah
untuk melemparkan tali ke seberang. Kemudian tali yang ditandai untuk
mengukur tersebut diukur panjangnya.
2. Cara Segitiga
Cara ini digambarkan sebagai berikut :
Rumus :
Jika A = B maka
C = D
dimana C adalah lebar sungai yang dapat diukur dari
panjang D
atau cara segitiga berikut :
Sudut 45 dapat dicari dengan menggunakan kompas bidik.
Rumus
A = B
|
Menaksir Tinggi
Metode yang
dipergunakan dalam menaksir tinggi ada bermacam-macam sesuai dengan kondisi
yang ada. Untuk metode penaksiran tinggi
dapat diberikan sebagai berikut :
1. Metode Segitiga
Keterangan :
X = Tinggi yang ditaksir
C = Tinggi tongkat
A = Jarak tongkat dan tinggi yang diukur
B = Jarak tongkat dan pengamat
Rumus perhitungan : X = C (A+B)
B
Dapat pula dilakukan dengan metode segitiga berikut :
Rumus :X =
A
Keterangan :X = Tinggi yang ditaksir,A = Jarak dengan
pengamat
- Metode bayangan
Dapat dilakukan apabila ada sinar matahari dan keadaan
memungkinkan.
Keterangan :
A = Tinggi tongkat
B = Tinggi yang ditaksir
A’= Bayangan tongkat
B’= Bayangan tinggi yang ditaksir
Rumus :
B = D x A
A
dalam gambar :
3.6 PETA
PETA PITA
Tujuan pembuatan peta pita ini adalah untuk
menggambarkan keadaan perjalanan yang telah dilakukan dari suatu tempat ke tempat
lainnya.Peralatan
yang dipersiapkan dalam pembuatan peta pita ini adalah :
1. Pensil Teknik 2B
2. Penggaris panjang
3. Kertas pita peta
4. Kompas bidik
5. Meja kerja
Hal yang perlu
diperhatikan dalam pembuatan peta pita :
1. Penentuan Skala
Hal ini erat kaitannya
dengan jarak yang akan ditempuh selama melakukan perjalanan dengan kertas yang
ada.
2. Pembuatan Keterangan
Keterangan yang dimaksud
adalah apa-apa yang dilihat selama melakukan perjalanan baik yang ada disebelah
kiri maupun yang ada di sebelah kanan, yang perlu diperhatikan adalah
tanda-tanda berupa bangunan-bangunan penting atau suatu daerah yang mencolok
dan merupakan sesuatu yang mudah dilihat dan diperhatikan. Keterangan
dituliskan dalam bentuk gambar peta dan tulisan.
3. Penulisan Arah Utara,
Jarak, dan Waktu
Arah utara digambarkan
sesuai dengan arah utara kompas. Jarak dituliskan berdasarkan ukuran yang ada
dengan skala yang sudah ditentukan. Untuk waktu bisa dilihat dengan jam sesuai
saat berangkat dan tiba di setiap belokan.
Untuk pembuatan peta
pita, setiap pergantian arah perjalanan maka harus kita gambarkan, demikian
seterusnya sampai daerah yang kita tuju. Gambar keterangan peta dapat dilihat
pada gambar di bawah ini.
Untuk lebih jelasnya bisa diperhatikan contoh berikut
:
PETA PANORAMA
Tujuan dari pembuatan peta
panorama ini adalah untuk menggambarkan keadaan suatu daerah dengan range atau
sudut pandang tertentu.
Peralatan yang perlu dipersiapkan dalam pembuatan peta panorama ini adalah
:
1. Pensil Teknik 2B
2. Penggaris panjang
3. Kertas buffalo
4. Kompas bidik
5. Meja kerja
Yang harus diperhatikan dalam pembuatan peta panorama ini adalah :
1. Arah Pandang atau Sudut Pandang
Batas sudut pandang yang diberikan dalam pembuatan peta panorama dapat
berupa satu sudut atau dua sudut sebagai arah untuk penggambaran panorama atau
pemandangannya. Untuk dua sudut pandang tidak akan menjadi masalah yang berarti
karena kita tinggal membidik sudut yang telah ditetapkan tersebut untuk batas
penggambaran panorama. Untuk satu sudut pandang maka untuk menentukan batas
sudut pandang yang akan kita gunakan untuk menggambar panorama kita harus
menambahkan sudut tersebut dengan 30 untuk daerah kanan dan mengurangi sudut
tersebut dengan 30 untuk daerah kiri. Kemudian baru menggambar peta panoramanya.
1. Penggambaran Batas Daerah
Setelah diketahui batas daerah
yang akan digambar, maka langkah selanjutnya adalah membuat sket batas daerah
satu dengan daerah lainnya, antara satu perbukitan dengan perbukitan atau
perumahan dan lain sebagainya. Untuk penggambaran sket ini dibuat setipis
mungkin karena hanya untuk pembatas dalam pembatas dalam penafsiran nanti.
3. Pembuatan Arsiran
Untuk pembuatan arsiran
ini merupakan tahapan penting dalam membuat peta panorama. Yang perlu
diperhatikan adalah untuk daerah yang dekat dengan pandangan kita maka
arsirannya dibuat berdekatan
sekali, demikian seterusnya
sampai pada daerah terjauh atau lapis paling atas dibuat renggang. Arsiran
horisontal dipergunakan untuk daerah lautan, arsiran tegak atau vertikal untuk
gunung, sedangkan untuk daerah yang landai (seperti perumahan, pepohonan) maka
arsirannya dibuat agak miring (mendekati horisontal), untuk daerah yang agak
curam (seperti perbukitan atau jurang terjal) maka arsiran dibuat miring
mendekati tegak.
4. Pembuatan Arah Utara
Arah utara ini diperlukan untuk
mengetahui posisi menggambar kita dan juga sekaligus sebagai koreksi apakah
arah yang digambar itu sudah benar. Biasanya arah utara dibuat pada posisi
pojok kiri atas dengan gambar anak panah dan arahnya disesuaikan dengan arah
kompas
5. Penulisan Sudut Batas dan Keterangan Batas
Untuk sudut pandang sebelah kiri
dan kanan hendaknya dicantumkan sekaligus dengan keterangan gambar yang sesuai
dengan keadaan kemudian jangan lupa untuk memberikan penomeran pada masing-masing
daerah sehingga mempermudah untuk pemberian keterangan nantinya.
Untuk lebih jelasnya kita
lihat contoh berikut ini.
PETA LAPANGAN
Peta Lapangan
Tujuannya untuk menggambarkan
keadaan atau kondisi suatu lapangan dan daerah sekitarnya dalam skala yang
lebih kecil.
Peralatan yang perlu dipersiapkan dalam pembuatan peta lapangan ini adalah
:
1. Pensil Teknik 2B
2. Penggaris panjang
3. Busur derajat
4. Kertas buffalo
5. Kompas bidik
6. Meja kerja
Hal - hal yang perlu diperhatikan dalam pembuatan peta lapangan.
1. Penentuan Skala
Hal ini berkaitan erat dengan luas lapangan yang akan digambar dan kertas
gambar yang akan dipergunakan sehingga apa yang ada di lapangan dan daerah
sekitarnya yang dekat dengan lapangan tersebut dapat tergambar semuanya.
2. Penentuan Batas dan Sudut Batas Lapangan
Setelah diketahui batas lapangannya maka batas-batas tersebut dibidik dari
tengah lapangan dengan kompas bidik untuk diketahui berapa sudut batas lapangan
tersebut. Penggambaran peta lapangan harus menghadap ke utara.
3. Pengukuran Jarak dari Pusat ke Sudut Batas Lapangan
Pengukuran ini dapat dilakukan dengan menggunakan alat bantu agar diketahui
dengan pasti jarak antara pusat dengan sudut lapangan dan juga jarak antara
sudut yang satu dengan sudut yang lainnya.
4. Penggambaran lapangan
Pengerjaan terakhir adalah menggambarkan sket yang telah didapat dari
pengukuran-pengukuran tadi ke dalam kertas gambar. Untuk mempermudah pemberian
keterangan diberi penomeran pada tiap sudut dan keterangan lainnya.
Untuk lebih jelasnya dapat diperhatikan gambar peta lapangan berikut :
Dalam
tali temali kita sering mencampuradukkan antara tali, simpul dan ikatan. Hal
ini sebenarnya berbeda sama sekali. Tali adalah bendanya. Simpul adalah
hubungan antara tali dengan tali. Ikatan adalah hubungan antara tali dengan
benda lainnya, misal kayu, balok, bambu dan sebagainya.
Macam simpul dan kegunaannya
1. Simpul ujung tali : Gunanya agar tali pintalan pada ujung tali tidak mudah
lepas
2. Simpul mati : Gunanya untuk menyambung 2 utas tali yang sama besar dan
tidak licin
3. Simpul anyam : Gunanya untuk menyambung 2 utas tali yang tidak sama
besarnya dan dalam keadaan kering
4. Simpul anyam berganda : Gunanya untuk menyambung 2 utas tali yang
tidak sama besarnya dan dalam keadaan basah
5. Simpul erat : Gunanya untuk memendekkan tali tanpa pemotongan
6. Simpul kembar : Gunanya untuk menyambung 2 utas tali yang sama
besarnya dan dalam keadaan licin
7. Simpul kursi : Gunanya untuk mengangkat atau menurunkan benda atau
orang pingsan
8. Simpul penarik : Gunanya untuk menarik benda yang cukup besar
9. Simpul laso : Untuk
gambar macam-macam simpul dapat dilihat di bawah ini
Macam Ikatan dan Kegunaannya
1. Ikatan pangkal : Gunanya
untuk mengikatkan tali pada kayu atau tiang, akan tetapi ikatan pangkal ini
dapat juga digunakan untuk memulai suatu ikatan.
2. Ikatan tiang : Gunanya
untuk mengikat sesuatu sehingga yang diikat masih dapat bergerak
leluasa misalnya untuk
mengikat
l eher binatang supaya tidak tercekik.
3. Ikatan jangkar : Gunanya untuk mengikat jangkar atau benda lainnya
yang berbentuk ring.
4. Ikatan tambat : Gunanya untuk menambatkan tali pada sesuatu
tiang/kayu dengan erat, akan tetapi mudah untuk melepaskannya kembali.
Ikatan tambat ini juga dipergunakan untuk menyeret balik dan bahkan ada juga
dipergunakan untuk memulai suatu ikatan.
5. Ikatan tarik : Gunanya untuk menambatkan tali pengikat binatang pada
suatu tiang, kemudian mudah untuk membukanya kembali. Dapat juga untuk turun
ke jurang atau pohon.
6. Ikatan turki : Gunanya untuk mengikat sapu lidi setangan leher
7. Ikatan palang
8. Ikatan canggah
9. Ikatan silang
10. Ikatan khaki tiga
Untuk gambar macam-macam
ikatan dapat dilihat di bawah ini.
|
|
3.8
MORSE
Sandi morse adalah sistem representasi huruf, angka,
dan tanda baca dengan menggunakan sinyal kode. Sandi morse diciptakan oleh
Samuel F.B. Morse dan Alfred Vail pada tahun 1835.
Sandi morse juga digunakan
dan dipelajari di dunia kepramukaan atau kepanduan. Dalam dunia kepramukaan
sandi morse disampaikan menggunakan senter atau peluit pramuka. Sandi morse
disampaikan dengan cara menuip peluit dengan durasi pendek untuk mewakili titik
dan meniup peluit dengan durasi panjang untuk mewakili garis.
Kode morse adalah contoh
bentuk komunikasi digital awal.
Dalam LSWK, sandi morse
biasanya dihapalkan dengan cara membuat mnemonic dari setiap huruf,
dengan menggantikan garis dengan huruf vokal 'o' dan titik dengan vokal
lainnya. Di antara mereka dapat disisipi konsonan apapun. Dengan kode ini
anggota LSWK bisa dengan cepat menguasai sandi morse.
Berikut daftarnya:
Untuk menyampampaikan isyarat morse dengan alat
bendera dilakukan seperti di bawah ini :
► Soekarno^ (1945-1966)
► Soeharto, (1966-1998)
► Habibie,BJ, (1998-1999)
► Abdurahman Wahid, (1999-2001)
► Megawati Sukarnoputri, (2001-2004)
► Susilo Bambang Yudhoyono (2004-2009)
WAKIL PRESIDEN REP. INDONESIA